Home / Politik / Oesman Sapta Diusung DPD Pimpinan MPR

Oesman Sapta Diusung DPD Pimpinan MPR

bidik.co — Setelah melalui voting oleh 122 anggota DPD RI, rapat pleno DPD RI akhirnya menyepakati Oesman Sapta sebagai calon pimpinan MPR unsur DPD. Oesman akan diajukan dalam paket calon pimpinan MPR dalam rapat paripurna Selasa (7/10/2014).

‎Voting itu digelar dalam rapat pleno penentuan calon pimpinan MPR unsur DPD di gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (6/10/2014). Dari hasil voting, Oesman yang merupakan wakil asal Kalbar terpilih dengan mengantongi suara 67 suara.

“Besok dalam paripurna MPR pukul 10.00 WIB kami ingatkan semua hadir dan kita bawa satu nama adalah bahwa Oesman Sapta,” kata pimpinan sidang Bambang Sadono.

“Yang diprioritaskan adalah jabatan ketua MPR RI,” lanjutnya.

‎Berikut hasil voting 9 nama bakal calon pimpinan MPR dari unsur DPD Ri:

‎Wilayah Barat:
1. Hj Asmawati SE: 7 suara
2. Drs H Abdul Gofur Umam MM: 3 suara
3. Drs H A Hudomi Roni: 2 suara.

Wilayah Tengah:
1. Oesman Sapta: 67 suara
2. Dr (HC) AM Fatwa: 14 suara
3. Drs H Akhmad Muqowam: 14 suara

Wilayah Timur:
1. Prof Dr John Pierl MS: 5 suara
2. Hana Hasanah Fadel Muhammad: 5 suara
3. Dr H Ajiep Padindang MM: 2 suara.

Abstain: 2 suara, tidak sah: 1 suara.

Sebelumnya pemungutan suara itu digelar usai 9 bakal calon pimpinan MPR yang disiapkan DPD memaparkan visi misi dalam rapat di gedung DPD/MPR Jakarta, Senin (6/10/2014). Voting dimulai sekitar pukul 21.35 WIB.

“Mekanismenya tiap anggota memilih satu nama dari tiap bakal calon. Tiga nama akan ditetapkan menjadi calon pimpinan MPR dengan prioritas yang pertama yang akan diusulkan dalam paripurna besok pagi,” kata ketua kelompok DPD Bambang Sadono yang memimpin rapat.

Bambang mengatakan, tiap anggota diberikan kertas kemudian melingkari satu nama yang akan diusulkan masuk paket calon pimpinan MPR. Nantinya satu nama itulah yang diusulkan.

Soal dua nama berikutnya disebut sebagai cadangan manakala calon nomor satu yang diajukan berhalangan atau terjadi dinamika di luar perkiraan dalam paripurna besok.

“Apabila melingkari lebih dari satu dianggap batal,” lanjut Bambang. (ai)

Komentar

Komentar

Check Also

Difriadi: Pilkada Harus Jadi Persemaian Demokrasi di Indonesia

Bidik.co — Bulan November 2024, rakyat Indonesia masih harus memenuhi hak dan kewajiban politiknya untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.