bidik.co — Eks Danjen Kopassus, Prabowo Subianto tampil menyampaikan pidato politiknya lewat Youtube. Prabowo menceritakan kepemimpinannya di militer dan komitmennya memperjuangkan demokrasi.
Video yang berdurasi 23 menit 27 detik, Jumat (25/7/2014), eks Danjen Kopassus itu menyampaikan pidatonya sambil duduk dalam sebuah ruangan yang tampak seperti perpustakaan. Video itu diunggah oleh akun Prabowo Subianto Djojohadikusumo.
Capres nomor urut satu itu mengenakan kemeja putih lengan pendek serta kopiah warna hitam. Kedua tangannya yang saling menggenggam diletakkan di atas meja yang berada di depannya. Jari-jari tangan itu tak berhenti bergerak sepanjang Prabowo menyampaikan pidato. Di sebelah kanan belakang eks Pangkostrad itu, terdapat bendera Merah Putih dan bendera warna merah dengan tiga bintang emas di bagian tengah.
“Komitmen saya kepada demokrasi sudah saya buktikan pada saat saya menjadi seorang panglima di dalam Tentara Nasional Indonesia. Seorang panglima yang memimpin 33 batalyon tempur. Bisa dikatakan sepertiga kekuatan tempur angkatan darat berada di bawah komando saya,” kata Prabowo.
Pria 64 tahun ini menuturkan pernah dituduh hendak melakukan kudeta pada tahun 1998. Menurut Prabowo, dia telah membuktikan bahwa tuduhan itu tidak benar.
“Saya telah buktikan kepada rakyat Indonesia dan kepada sejarah, bahwa saya tidak melakukan apa yang dituduh saya rencanakan. Bahkan saya turun dari jabatan dengan tidak membantah perintah atau putusan. Dan setelah sekian belas tahun tidak pernah ada keluhan bantahan atau sanggahan dari saya,” tuturnya.
“Semangat prajurit TNI adalah tentara rakyat, kita lahir dari rakyat, kita membela rakyat, dan kita siap mati untuk rakyat Indonesia. Saya telah membuktikan selama karier hidup saya, berkali-kali saya pertaruhkan nyawa untuk bangsa dan negara saya,” ujarnya.
Mantan Pangkostrad ini mengatakan dirinya selalu berada di garis depan dalam setiap pertempuran. Anak buahnya disebutnya sebagai saksi keberaniannya di medan pertempuran.
“Saudara-saudara boleh bertanya kepada mantan anak buah saya yang jumlahnya ribuan, yang berada di mana-mana. Tanyakan kepada mereka apakah Prabowo Subianto pernah meninggalkan tugas di daerah pertempuran. Saudara-saudara sekalian tanyakanlah kepada mereka, apakah dalam pertempuran saya berada di depan memimpin mereka di bawah desingan peluru, atau apakah saya ada di garis belakang,” paparnya.
Setelah mengabdi di militer, Prabowo mengaku tetap ingin melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara. Dia kemudian terjun ke politik, karena meyakini demokrasi adalah sistem yang paling baik untuk Indonesia.
“Sudah sepuluh tahun lebih saya mengikuti pemilihan umum, sudah tiga kali saya membangun sebuah partai dari nol,” ujarnya.
“Saya percaya bahwa demokrasi harus dilaksakan sebaik-baiknya, karena itu melaksanakan pemilihan presiden yang baru kita laksanakan adalah harapan kita semua. Bahwa mandat yang diberikan kepada rakyat, saya ulangi diberikan dari rakyat kepada siapapun, bahwa mandat itu harus diberikan secara benar secara adil secara terbuka secara bersih secara jujur,” ujarnya. (ai)