bidik.co — Komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) untuk membangun 1 juta rumah di 2015 dinanti banyak pihak. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan, realisasi program ini hanya tinggal menghitung hari.
Sebagai tanda program ini, pekerjaan konstruksi perdana akan dimulai pada 1 Mei 2015 bertepatan dengan hari buruh internasional.
“Jadi ini menyambut hari buruh. Karena ini adalah merupakan program yang memang didedikasikan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), termasuk salah satunya kaum buruh,” ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PUPR Djoko Mursito, Selasa (14/4/2015)
Pelaksanaan program ini digelar serentak di sembilan wilayah antara lain Nias Utara (Sumatera Utara), Banyuasin (Sumatera Selatan), Jakarta Barat (DKI Jakarta), Tangerang (Banten), Cirebon (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur), Kotawaringin Timur (Kalimantan Tengah), dan Bantaeng (Sulawesi Selatan).
“Menteri akan membukanya resmi dari Ungaran (Semarang) di Jawa Tengah. Nanti yang lain pakai semacam teleconference, dilakukan serentak di lokasi lainnya,” katanya.
Pada tahap perdana, ada 331.693 unit hunian siap bangun yang tersebar di 34 provinsi dari Sabang sampai Merauke. “Yang 9 itu hanya seremoninya saja. Kalau pembangunan seluruh Indonesia, 34 provinsi semua akan dilakukan pembangunan,” katanya.
Khusus di Ungaran, Semarang (Jawa Tengah), lanjut dia, akan dibangun rumah susun dua menara dengan jumlah unit yang akan dibangun sebanyak 184 unit. “2 tower, masing-masing 92 unit. Berarti ada 184 unit dibangun di Ungaran. Peruntukannya untuk buruh,” jelasnya.
Bersamaan dengan peresmian dimulainya tahap pertama ini, diakui Djoko, Kementerian PUPR juga terus mematangkan realisasi tahap berikutnya untuk mencapai target pembangunan 1 juta rumah hingga akhir tahun.
“Target kita bukan hanya membangun 1 juta rumah sampai akhir tahun. Tapi sampai akhir tahun 1 juta itu sudah jadi, sudah berdiri,” pungkasnya.
Sebelumnya Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri menemui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk berkoordinasi jelang groundbreaking pembangunan 10.000 rusun sederhana sewa (rusunawa) bagi pekerja di Kabupaten Semarang,.
Hanif mengatakan groundbreaking akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Semarang tanggal 30 April mendatang. Di Jawa Tengah, pembangunan rusunawa dilakukan di Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Magelang.
“Kita lakukan percepatan pembangunan 10 ribu unit rumah bagi pekerja. Groundbreaking rencananya akan dilakukan oleh Presiden Jokowi di Kabupaten Semarang,” kata Hanif usai pertemuan dengan Gubernur Jateng di Semarang, Selasa (14/4/2015).
Jawa Tengah merupakan salah satu dari 14 provinsi yang jadi lokasi pembangunan 10.000 rusunawa. Lokasi yang dipilih yang berdekatan dengan kawasan industri dan diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Syaratnya (penghuni) ya buruh dan upah terendah, nanti ada kriteria teknisnya,” pungkas Hanif.
Pembiayaan dari proyek tersebut berasal dari APBN melalui anggaran Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk 7.600 unit dan non APBN yaitu BPJS Ketenagakerjaan untuk 2.400 unit.
“Dari 7.600 unit yang dibangun Kemen PUPR, 1.724 unit sudah siap, sisanya masih penjajakan lokasi. Sementara itu dari 2.400 unit yang dibangun BPJS Ketenagakerjaan, 1.100 unit sudah siap dan 1.300 lainnya masih penjajakan,” terang Hanif.
Pembanguan 10.000 rusunawa merupakan bagian dari program sejuta rumah. Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Wapres RI, maka program tersebut akan dilaksanakan melalui APBN sebesar Rp 11,7 triliun dengan target 334 ribu unit dan dari non-APBN sebesar Rp 63,5 triliun sebanyak 660 ribu unit rumah.
“Ini upaya negara dalam rangka kesejahateraan buruh agar meningkat dengan cara menekan pengeluaran mereka dari segi perumahan. Tahun ini target 10 ribu unit,” tegasnya. (*)