Home / Politik / Saleh Husin, Menteri Perindustrian Jokowi yang Tak Dikenal Pengusaha

Saleh Husin, Menteri Perindustrian Jokowi yang Tak Dikenal Pengusaha

bidik.co — Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama menterinya hari ini, Minggu (26/10/2014), tepat pukul 17.16 WIB.

Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla. Terlihat juga disamping Jokowi istrinya, Iriana. Jusuf Kalla juga didampingi istrinya, Mufidah Jusuf Kalla.

Presiden Jokowi mengumumkan susunan kabinetnya di halaman belakang Istana Merdeka. Salah satu yang diumumkan oleh Jokowi adalah politisi Hanura, Saleh Husin yang dipercaya sebagai Menteri Perindustrian.

Penempatan Saleh Husin sebagai Menteri Perindustrian oleh Presiden Joko Widodo menimbulkan keraguan kalangan pengusaha. Meski berpengalaman sebagai legislator di DPR, Saleh dinilai masih minim pengalaman.

“Jujur saya tidak mengenal Saleh Husin karena background dia itu politikus, tapi saya percaya Presiden Jokowi memiliki sejumlah pertimbangan untuk memilih Pak Saleh,” kata Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Suryandi, Minggu (26/10/2014).

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Chris Kanter menjadi orang kedua yang tidak mengenal sosok Saleh Husin, Menteri Perindustrian yang baru.

Chris mengatakan darimanapun Menteri Perindustrian berasal, loyalitas terhadap negara harus diutamakan mengingat banyaknya tantangan yang akan dihadapi oleh industri Indonesia.

“Pastinya Saleh harus paham bagaimana menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 mendatang, karena dengan pasar yang semakin terbuka, tantangannya akan semakin berat”, kata Chris, Minggu (26/10/2014).

Untuk itu Saleh diharapkan mampu menjadikan Kementerian Perindustrian sebagai fasilitator dalam meningkatkan daya saing industri Indonesia. Chris juga menambahkan bahwa Menteri Perindustrian harus cakap dan mengerti berbagai kebutuhan industri.

Menteri Perindustrian menurut Chris juga harus mampu merangkul seluruh pihak sehingga membuat iklim investasi di Indonesia terlihat menjanjikan. Urusan investasi ini bukan hanya tugas Kementerian Perindustrian semata, tetapi juga ada peran serta pemerintah daerah, buruh, serta tingkat suku bunga bank yang bersahabat.

“Potensi industri kita juga padat karya dan padat modal, ini harus diperhatikan. Banyak penduduk usia produktif sehingga pemerintah harus bisa menyediakan tiga juta lapangan kerja baru setiap tahunnya. Sedangkan semakin tingginya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia bisa menjadi keunggulan Indonesia di industri padat modal,” ujar Chris.

Saleh, sebelum jadi politikus, sebetulnya sudah malang melintang sebagai pengusaha. Dia pernah jadi direktur di PT Shelbi Pratama dari tahun 1989-1990, Direktur Utama PT Ometraco Bina Jasa dari 1996-2000, serta Direktur Utama PT Sapta Kencana Buana dari tahun 1998 hingga kini.

Saleh aktif dalam Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan Anggota Persatuan Golf Maritim Indonesia (PGMI).

Selama duduk di Komisi V DPR, Saleh vokal menolak penggunaan BBM bersubsidi untuk mobil murah. Selain itu, dia juga meminta pemerintah untuk menaati Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran yang mengharuskan pembentukan Coast Guard atau Badan Tunggal Penjaga Laut dan Pantai.

Saleh juga tergabung dalam tim yang menginginkan adanya penindakan tegas terhadap maskapai Lion Air akibat banyaknya penundaan penerbangan (delay) pada 2013 lalu.

Di Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Saleh menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal. Tapi dia mengawali karier politiknya dari Partai Amanat Nasional.

Lulusan Universitas Krisnadwipayana ini mengaku pernah ditolak dua kali masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI). Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan Magister Administrasi Publik di Universitas Krisnadwipayana. (ai)

Komentar

Komentar

Check Also

Nuroji: Pilkada Harus Jadi Ajang Pendidikan Politik Bagi Masyarakat

Bidik.co— Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 bakal digelar pada November 2024. Pilkada yang terdiri …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.