bidik.co — Para pinisepuh Partai Golkar hari ini menemui ketua umum partai Golkar, Aburizal Bakrie. Para pinisepuh yang berjumlah lima orang ini diterima ARB di kantornya, di Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Ketua DPP Partai Golkar, Tantowi Yahya, mengungkapkan para pinisepuh partai Golkar mendukung langkah politik yang diambil Golkar saat ini. Pasalnya Golkar saat ini berada di barisan oposisi bukannya di pemerintahan.
Tantowi, usai pertemuan pinisepuh dengan Aburizal Bakrie di Jakarta, Selasa, (23/9/2014) mengungkapkan pihaknya medapatkan beberapa wejangan dari para pendahulu partai Golkar tersebut.
“Wejangannya mereka mendukung sikap dan garis politik partai Golkar sebagai konsekuensi dari perjuangan partai,” katanya.
Para sepuh ini menurutnya sangat setuju dengan koalisi merah putih, yang bukan hanya untuk memenangkan Prabowo-Hatta sebagai presiden tetapi juga sebagai harga mati. Koalisi menurutnya bertujuan untuk menjalankan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang sebenarnya.
Ia mengatakan koalisi berkeinginan untuk membawa demokrasi di Indonesia kembali ke garis tengah. Bukannya berada terlalu kanan alias liberal seperti saat ini.
“Kita harus kembali lagi ke tengah, ke demokrasi Pancasila yang menjadi ciri Indonesia,” ujarnya.
Ia melanjutkan, para sepuh ini juga sangat mendukung ARB. Mereka meminta ARB untuk komit, setia dan akan terus mendoakan apa yang dijalankannya sebagai pucuk tertinggi pimpinan Golkar.
“Pini sepuh ini senantiasa mengharapkan dan mengingatkan Golkar berada di jajaran paling depan ketika berhadapan dengan masalah ideologi dan peningkatan kesejahteraan rakyat dan perbaikan kualiras demokrasi,” ujarnya.
Dalam pertemuan ini, selain didampingi Tantowi Yahya, terlihat juga Nurul Arifin, Fadel Muhammad, Teo S, dan Mahyudin. Sedangkan para pinisepuh yang datang di antaranya JB Sumarlin, Awaludin Jamin, Sri Rejeki, dan Sulasikin Murpratomo.
Tantowi mengatakan bahwa pertemuan yang dilangsungkan tertutup ini adalah bentuk rasa cinta para pinisepuh tersebut kepada partai yang ikut mereka jaga ini.
“Walaupun usia mereka sudah ada yang mencapai umur 94 tahun namun cinta mereka kepada Golkar itu tidak pernah luntur,” kataya.
Tantowi melanjutkan, para sesepuh ini ingin mendengarkan secara langsung isu politik yang berkembang belakangan ini dari mulut ketua umum.
Hal ini menurutnya juga terkait dengan usia Golkar yang akan memasuki 50 tahun pada bulan Oktober 2014. Para pinisepuh ini menurutnya berharap Golkar bisa tetap mengedepankan semangat kekaryaan dalam penegakan demokrasi serta meningkatkan kesejahterana rakyat.
“Tadi sudah dijelaskan secara komperhensif oleh pak ARB kepada para pinisepuh,” kayanya.
Sebelumnya Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, meminta para kader partai berlambang pohon beringin tersebut tetap konsisten dalam perjuangan dan sikap, terutama sikap partai bersama koalisi merah putih di luar pemerintah sebagai partai oposisi.
Menurutnya omongan orang bahwa Golkar hanya bisa eksis jika berada di dalam pemerintahan harus dipatahkan. Justru sebaliknya, dia meminta segenap kader untuk bersama-sama membuktikan, Golkar tetap bisa eksis di luar pemerintahan.
“Kita harus patahkan itu, kita buktikan kita bisa di luar pemerintah,” kata Akbar saat menjadi pembicara dalam diskusi yang digelar DPD Golkar DIY di Inna Garuda Hotel, Minggu (7/9/2014).
Meski belum memiliki pengalaman sebagai partai oposisi, namun Akbar yakin, pengalaman baru ini justru akan membuat Golkar semakin dewasa.
“Kita punya pengalaman panjang di dalam pemerintahan, ketika kita berada di luar pemerintahan maka pengalaman kita semakin lengkap dan semakin matang sebagai partai,” ujarnya.
Salah satu jalan untuk membuktikan hal tersebut, dia meminta Golkar konsisten memperkuat koalisi merah putih sebagai koalisi strategis sebagai penyeimbang pemerintahan.
“Kita bisa meyakinkan publik, bahwa keputusan kita ini baik untuk rakyat, bangsa dan negara,” ujarnya.
Akbar memprediksi sikap tersebut tidak akan berubah pasca-munas Golkar. Menurut dia sikap tersebut justru akan dikuatkan dalam munas sebagai kebijakan partai. “Justru nanti akan semakin kuat setelah munas,” terang Akbar.
Sementara itu Sekjen Golkar Idrus Marham menambahkan, sikap Golkar di luar pemerintah nanti akan menjadi keputusan munas dan tidak ada lagi kader-kader membelot.
“Kalau ketua terpilihnya nanti tidak menurut hasil munas dan mau masuk pemerintahan, gampang saja nanti dimunaslubkan,” katanya singkat. (ai)