bidik.co — Setelah Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai Jumat (2/1/2015) harga Pertamax series ikut mengalami penurunan diseluruh wilayah Indonesia.
Seperti yang ditulis akun Twitter @PertamaaIND “Mulai tgl 2/01/2015 harga #pertamax series kemballi turun, info detail cek di favorites ya sobat #pertamax #pertamaxplus #pertaminaDex,”tulisnya.
Harga Pertamax series yang dijual pertamina berkisar Rp 8.800 sampai Rp 11.800/liter. Penurunan ini tidak berlaku merata sama diseluruh Indonesia, namun tergantung lokasi pembelian. Seperti harga di Jabodetabek Rp 8.800, Padang Rp10250, dan yang tertinggi di Jayapura Rp 11.800/liter.
Berikut daftar harga Pertamax diseluruh Indonesia yang post pertamax melalui twitter.
Aceh Rp 9.750
Medan Rp 9.700
Padang Rp 10.250
Pekanbaru Rp 10.350
Jambi Rp 10.400
Palembang Rp 10.200
Bengkulu dan Bandar Lampung Rp 10.050
Bangka Belitung Rp 10.000
Pulau Jawa Rp 8.800
Palangkaraya Rp 10.150
Banjarmasin Rp 9.950
Samarinda Rp 10.100
Tanjung Selor Rp 10.200
Manado dan Kendari Rp 10.200
Palu Rp 10.100
Makasar Rp 9.900
Mamuju Rp 10.450
Gorontalo dan Ambon Rp 10.600
Denpasar Rp 9.450
Kupang dan Mataram Rp 10.500
Jayapura Rp 11.800
Monokwari Rp 10.100
Sebelumnya Pemerintah menurunkan harga BBM, Senin (1/1/2015) dari harga Rp 8.500/ liter menjadi Rp 7.600/ liternya. Solar, yang harga sebelumnya Rp 7.500/liter menjadi Rp 7.250/liter.
Dengan turunnya harga Pertamax di SPBU Pertamina turun mulai hari ini di Pulau Jawa menjadi Rp 8.800/liter dari Rp 9.600/liter. Harga Pertamax yang hanya selisih Rp 1.200/liter dengan bensin premium (Rp 7.600/liter), membuat konsumen beralih ke Pertamax.
Jihan, salah satu pengendara yang ditemui detikFinance di SPBU Jalan Tendean, Jakarta Selatan, mengaku sangat senang dengan penurunan harga ini. Sebagai pengguna BBM non subsidi ini, Jihan semakin tak mau beralih ke BBM premium meski harganya lebih murah.
“Saya memang pakai Pertamax. Bagus harganya kalau turun. Kalau kepepet doang biasanya pakai premium,” tutur pria ini kepada detikFinance, Jumat (2/1/2015).
Ia mengaku, hanya sesekali mengisi kendaraannya dengan bensin premium, saat kondisi kantongnya sedang kempes. Namun bila melihat kondisi saat ini. Jihan mengaku bakal terus menggunakan pertamax.
Sementara itu Radif Muhammad, seorang akuntan yang bekerja naik motor ini, awalnya pelanggan setia bensin premium. Namun setelah tahu harga pertamax turun tajam, ia memutuskan untuk mulai menggunakan pertamax.
“Kayaknya mulai beralih dari premium ke pertamax, karena harganya nggak beda jauh,” tuturnya.
Radif berharap dengan turunnya harga bahan bakar minyak beberapa hari ini, diikuti juga dengan penurunan harga bahan pokok yang terlanjur naik saat harga BBM sempat naik pada 18 November 2014.
“Saya harap dengan adanya penurunan harga bensin ini, berharap harga sembako juga ikut turun,” katanya.
Berbeda dengan kedua penggendara tersebut, Rully justru lebih setia menggunakan bensin premium. Rully yang merupakan karyawan swasta ini mengaku berat untuk mengisi pertamax meski sekarang harganya sudah turun.
“Kalau karyawan yang gajinya kayak saya sih tetap pakai premium. Kalau gajinya udah gede baru mungkin pakai pertamax,” ujar Rully yang mengisi BBM untuk mobilnya Rp 100.000.
Seorang petugas SPBU di Jalan Tendean, Jakarta Selatan, mengaku melihat perbedaan sejak harga pertamax turun hari ini. Setidaknya, antrean kendaraan yang mengisi pertamax lebih ramai ketimbang saat harga masih tinggi.
“Jadi imbang lah sekarang pertamax sama premium (antreannya),” tuturnya.
Seperti diketahui, terhitung sejak hari ini, harga BBM non subsidi jenis pertamax mengalami penurunan harga menjadi Rp 8.800/liter dari sebelumnya Rp 9.600/liter. Bahkan akhir Desember 2014 harga pertamax masih sempat dijual Rp 9.950/liter. (*)