bidik.co – Selama persidangan sengketa pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi (MK) ibu-ibu muda dan kaum hawa di negeri ini tiba tiba memiliki idola baru yang tidak lain tidak bukan dari sang ketua MK, Hamdan Zoelva.
Intan ophelia, ahli astrologi yang sukses memprediksi Jokowi sebagai Presiden Indonesia dan berhasil memprediksi bahwa Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok akan naik jabatan menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2014 juga sukses memprediksi kemenangan tim Jerman sebagai World Champion 2014 di Brasil mencoba menganalisa pribadi Hamdan Zoelva lewat astrologi lagi. Siapakah Hamdan Zoelva di mata ahli astrologi?
Menurut Intan, Hamdan Zoelva yang lahir 21 juni 1962 di Bima, Nusa Tenggara Barat adalah tipikal gemini yang cerdas. Kecerdasannya itu jelas dengan dengan adanya aspek Jupiter sextile (60 derajat) dengan Mars yang biasanya menggambarkan intelektualitas yang ekspresif.
Ekspresif intelek adalah satu hal yang bisa membuat banyak orang terpesona.
Hamdan Zoelva tengah jadi seorang idola baru di dunia maya berkat ketampanan parasnya. Ia adalah ketua MK dari sidang gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang berlangsung beberapa waktu lalu.
Rupanya, Hamdan punya cerita cinta yang cukup menarik bagaimana awalnya ia bertemu dengan sang istri.
“Jadi cinta lokasi. Saya lebih senior masuk di OC Kaligis. Pacar saya ya junior saya. Karena ketemu saban hari ya pacaran. Sekitar satu atau dua tahun menikah karena merasa cocok. Saya termasuk nekat waktu itu usia 29 tahun,” kenang Hamdan di kantornya, Jakarta Pusat (26/8/2014).
Ditanya lebih detail, nekat yang dimaksud oleh Hamdan di sini adalah cerita menarik lain yang luar biasa. Ia mengaku sempat menemui berbagai macam masalah di masa-masa mudanya dulu ketika mencoba memenangkan hati sang istri.
“Orang tua di kampung dan nggak punya apa-apa sementara biaya kawin di Jakarta kan besar. Mertua pejabat lagi kan? Saya melamar tanpa modal apa-apa. Bahkan tanggal kawin saya yang tentukan padahal nggak tahu biayanya berapa dan waktu itu sama sekali nggak punya uang,” ujar Hamdan yang menikah dengan istrinya di tahun 1991 itu.
“Akhirnya saya pun datang ke Bima untuk minta ridho dari orang tua, ternyata pas di sana orang Belanda menghubungi saya untuk menangani satu kasus besar di Bali. Nah gara-gara itu saya kawin dan semua berlangsung dengan lancar. Jadi kawin, beli mobil. Wah, bangga juga sama mertua,” tutup Hamdan sembari tersenyum-senyum. (if)