bidik.co — Puluhan WNI gagal mencapai pelabuhan Aden, Yaman untuk dievakuasi karena situasi di kota itu masih mencekam. Para WNI ini juga sempat mendapatkan saran dari palang merah internasional untuk jangan bergerak dulu.
“Kemarin itu ICRC (International Committee of the Red Cross) juga meminta mereka untuk jangan bergerak dulu. Karena situasi masih ada pertempuran di sana,” ujar Muhammad Lalu Iqbal, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWI-BHI) Kemenlu, Jumat (3/4/2015) malam.
Karena situasi yang tidak memungkinkan dan juga adanya saran dari ICRC itu, maka puluhan WNI tak jadi bergerak ke pelabuhan Aden. Hanya ada 10 orang pada Kamis kemarin yang berhasil tiba di Pelabuhan.
“Setelah kami tunggu selama satu kali 24 jam hanya ada 10 orang,” ujar Lalu.
Kapal itu lantas membawa 10 orang WNI itu melintasi teluk Aden dan merapat ke Djibouti. Kini Kemlu terus memantau kondisi puluhan WNI yang masih berada di Aden itu.
“Saat ini situasi di Aden masih belum kondusif,” kata Lalu. Di Aden terjadi pertempuran antara militer Yaman yang dibantu koalisi melawan pemberontak Syiah Houthi.
Pemerintah RI sendiri terus memantau kondisi mereka. “Kami terus melakukan monitoring. Ini saya terus berkomunikasi,” kata Lalu.
WNI yang masih berada di Aden, jumlahnya kurang lebih sekitar 100 orang. Lalu mengatakan, pemerintah tetap memantau situasi mereka yang masih terjebak di Aden ini. Untuk diketahui pertempuran antara tentara Yaman dengan pemberontak masih terjadi di Aden.
“Yang menelpon saya ada dua kelompok. Kelompok pertama 82 orang, satunya lagi tujuh orang. 10 orang sudah diangkut. Kalau jumlah pastinya saya belum tahu berapa yang ada di Aden. Bisa lebih juga,” kata Lalu.
Sebelumnya diberitakan, di tengah-tengah situasi mencekam di Yaman muncul kabar yang mengkhawatirkan: 21 WNI masih berada di penjara yang ada di negara itu. Kini seluruh WNI itu sudah dipastikan bebas dan sedang bergerak keluar Yaman.
“21 WNI yang ditahan itu semuanya sudah bebas. Saya sudah mendapatkan konfirmasinya,” kata Lalu.
Enam dari 21 WNI itu lebih dulu dapat dibebaskan. Baru kemudian 15 sisanya menyusul. Mereka dipenjara karena persoalan imigrasi.
“Saya lupa mereka ada di rombongan yang 262 yang saat ini berada di Jizan atau yang di 47,” kata Lalu.
Sebanyak 262 WNI memang sudah berada di Jizan Arab Saudi dan kini tinggal menunggu keberangkatan ke Indonesia. Mereka melintas perbatasan Yaman dari Al Hudaydah melalui perjalanan darat sejauh 285 Km.
Sedangkan 47 orang yang dimaksud Lalu, adalah rombongan yang kloter kedua yang masih berada di Al Hudaydah. Rombongan ini sedianya bertolak pada Jumat kemarin, namun ditunda karena menunggu WNI lainnya yang sedang menuju AL Hudaydah. (*)