bidik.co — Pengamat Ekonomi UGM, Ichsanuddin Noorsry menilai, pemerintaha Presiden Joko Widodo saat ini sangat jauh dari prinsip Good Governance. Dalam hal stabilitas ekonomi khususnya, Jokowi telah gagal memandirikan Indonesia dari tekanan asing. Berbeda dengan pemerintahan Soeharto pada masa orde baru yang jauh lebih kuat dalam segi ekonominya.
“Era Soeharto lebih berhasil menggunakan stabilitas harga untuk stabilitas politik, saat ini persoalan di Indonesia enggak pernah bisa lepas dari ketergantungan kita dengan Amerika,” ujar Ichsanuddin, Sabtu (28/3/2015).
Ichsan mengatakan, salah satu dampak dari tidak stabilnya ekonomi Indonesia adalah kondisi politik yang carut marut. Pada era Soeharto, kendali atas stabilitas negara berada dibawah genggamannya. Jokowi sendiri saat ini kerap mendapatkan kritikan karena banyak mengeluarkan kebijakan yang tak berpihak pada rakyat.
Gagalnya Jokowi mempertahankan stabilitas harga berdampak pada tidak stabilnya politik. Ketidakstabilan ekonomi akan memicu inflasi, ketika angka inflasi tinggi, maka angka kemiskinan juga semakin tinggi, hal ini akan meningkatkan kerusuhan sosial sehingga akan memicu kerusuhan politik juga.
Sebelumnya Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat mengomentari perbedaan pemerintahan era dulu dengan sekarang. Dia pun membandingkan pemerintahan Soeharto dengan era Jokowi.
“Dulu yang namanya pemerintah itu ya Pak Harto. Sekarang ini gak jelas siapa sesungguhnya pemerintah yang benar-benar efektif memerintah,” katanya melalui akun Twitter, @komar_hidayat.
Kendati begitu, ia masih percaya terhadap Presiden Jokowi. Komaruddin juga menaruh harapan besar kepada Jokowi yang dikenal sosok pekerja keras.
“Kesan saya Jokowi orangnya mau kerja keras dan merakyat. Tinggal orang-orang dekat sekitarnya, mau membantu, mengganjal atau menunggangi?”
Dia pun berharap, Jokowi mau memihak suara rakyat daripada elite politik yang memiliki kepentingan praktis. “Pak Jokowi..jangan kecewakan harapan & dukungan rakyat waktu Pemilu kemarin. Kami semua ingat janjimu untuk bangun pemerintahan bersih.”
Komaruddin melanjutkan, “Pak Jokowi..banyak orang-orang pintar dan berintegritas untuk membantu tugas Presiden. Undang dan dengarkan suara mereka tanpa imbalan jabatan/uang.” (*)