bidik.co — Survei yang digelar Indonesian Research and Survey (IReS) pada 21 Agustus hingga 3 September tentang nama-nama yang difavoritkan untuk duduk sebagai menteri di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) nanti, memunculkan tokoh-tokoh yang cukup kredibel. Meski kredibel, muncul hal yang cukup mengejutkan.
Untuk posisi menteri koordinator bidang politik, hukum dan keamanan (menkopolhukam), muncul lima nama yang semuanya pensiunan TNI, yakni Djoko Santoso, Ryamizard Ryacudu, Tedjo Edhi Purdijatno, Pramono Edhie Wibowo dan Fahrul Razi.
Menariknya, nama Djoko Santoso berada di posisi teratas berdasarkan survei IReS terhadap 600 responden itu. Padahal, Djoko yang juga mantam Panglima TNI sebelumnya dikenal sebagai anggota tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada pemilu presiden lalu.
“Jend (Purn) Djoko Santoso masuk dalam tiga kriteria, ada yang mengusulkan dan memang punya track record. Tapi yang menetukan dalam survey ini adalah responden, bukan pilihan IReS,” ujar Usamah Hisyam, pendiri IReS saat merilis hasil survei bertajuk “Calon Menteri-Menteri Kabinet Jokowi-JK” di Hotel Sahid Jakarta, Senin (15/9/2014).
Dari survei IReS itu terjaring 190 nama kandidat menteri. Usamah bahkan mengaku sudah menyodorkan nama-nama hasil survei IReS itu ke Jokowi yang kini menyandang status sebagai presiden terpilih.
Lantas apa respon Jokowi saat melihat nama Djoko Santoso difavoritkan menjadi calon Menkopolhukam? “Ketika membuka halaman Menkopolhukam, beliau (Jokowi, red) tersenyum saja,” ungkap Usamah.
Saat kampanye Pilpres, Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso mengungkapkan bahwa ia mendukung capres cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa karena menilai pasangan itu mampu membangun pemerintahan ke depan dan menjadikan negara lebih bertabat, rakyat lebih sejahtera.
“Saya memilih mendukung Prabowo-Hatta karena alasan profesional. Sebagai TNI dan pernah mendapat pendidikan politik, menilai pasangan Prabowo-Hatta mampu membangun pemerintahan yang baik,” kata Djoko Santoso pada deklarasi “Poros Pelajar Santri Indonesia (PPSI)” di Tebet, Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Dengan pertimbangan tersebut, Djoko Santoso juga menerima tawaran menjadi Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
Pertimbangan lainnya, kata Djoko, dirinya dan Prabowo sudah berteman sejak muda dan pernah sama-sama tinggal di Komplek Kostrad di Cilodong, Jakarta. (ai)