Bidik.co — Pendiri Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Elza Syarief mengaku dipecat oleh sang Ketua Umum, Jenderal (Purnawirawan) Wiranto. Hanura sendiri menyatakan Elza dipecat karena melanggar instruksi atau keputusan partai.
“Hanura mendukung Jokowi-JK dan sudah mengeluarkan rekomendasi dan instruksi kepada seluruh jajaran partai untuk memenangkan Jokowi-JK dan mengamankan hasilnya. Seluruh kader Hanura terlebih lagi para pimpinannya wajib mematuhinya,” ujar Ketua DPP Hanura Yuddi Chrisnandi, Sabtu (26/7/2014).
Yuddi pun menjelaskan sekiranya ada kader Hanura terlebih pengurus teras DPP yang mengabaikan instruksi tersebut pasti mendapatkan sanksi. Apalagi jika ada Kader yang berpihak kepada pasangan capres-cawapres lain.
“itu dianggap sebagai pengingkaran dan pelanggaran terhadap instruksi atau keputusan partai. Dengan logika seperti itu maka kita bisa pahami mengapa Ketum memberikan sanksi kepada Bu Elza sebagai ketua DPP,” Yuddi menambahkan.
Pemberhentian Elza itu menurut Yuddi hanyalah dari anggota kepengurusan DPP, bukan sebagai anggota atau kader partai. “Yang saya tahu baru pemberhentian sebagai ketua DPP. Saya belum tahu kalau sebagai anggota atau kader karena saya pikir tidak sejauh itu. Jadi kalau ada pengusus DPP yang mengabaikan atau membangkang terhadap keputusan partai konsekuensinya diberhentikan sebagai DPP. Sejauh yang saya tahu tidak sebagai pemberhentian kader,” jelasnya.
Keputusan pemberhentian Elza dianggap Yuddi bukan sebagai dampak dari yang Elza ungkapkan sebelumnya di Rumah pemenangan Prabowo-Hatta, Rumah Polonia, yang menentang pernyataan Wiranto terkait DKP. Pencopotan Elza dari kepengurusan DPP menurut Yuddi tidak sewenang-wenang dan itu alasannya karena Elza mengabaikan instruksi partai untuk mendukung Jokowi-JK.
“Perbedaan pendapat itu biasa, saya pikir pak Wiranto bisa menerima, tapi kalau sudah melawan keputusan partai demi kewibawaan partai memang perlu ada konsekuensi. Pak Wiranto kan tidak serta merta, pasti ada proses dalam pengambilan keputusan. Tentu bu Elza punya hak jawab tapi partai sudah mengambil keputusan, sudah sesuai prosedur,” tutup Yuddi.
Elza mengaku telah keluar dari partai Hanura karena dipecat oleh Wiranto. Pengakuan Elza dinyatakan saat ia hadir dalam pengajuan gugatan hasil Pilpres 2014 oleh kubu Prabowo-Hatta ke Mahkamah Konstitusi. Elza sendiri telah tergabung dalam tim advokasi Prabowo-Hatta.
“Sudah bukan Hanura lagi. Ada suratnya KTA dicabut atas dasar sewenang-wenang,” ujar Elza di Gedung MK, Jalan Merdeka Barat, Jumat (25/7/2014) malam. (ai)