bidik.co — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Zarkasih Nur mengatakan, besar kemungkinan partainya akan pindah gerbong dari barisan Koalisi Merah Putih ke koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Zarkasih memastikan, perubahan sikap politik ini semakin menguat setelah PPP menggelar musyawarah kerja nasional (mukernas) di Jakarta pada 23-24 September 2014 mendatang. Menurut dia, posisi PPP di Koalisi Merah Putih telah melahirkan konflik di internal partainya. Selaku ketua umum, kata Zarkasih, Suryadharma tak pernah menyampaikan secara terbuka terkait keputusan bergabung dalam Koalisi Merah Putih.
“Mukernas nanti akan menentukan sikap politik PPP terhadap pemerintah. Karena dalam perjalanannya, kawan-kawan menghendaki PPP ada di pemerintahan Jokowi-JK karena posisi di Koalisi Merah Putih dianggap darurat,” kata Zarkasih, Selasa (16/9/2014).
Menguatnya perubahan sikap politik itu, lanjut Zarkasih, ditunjukkan juga oleh kedekatan tokoh PPP seperti Hamzah Haz dan Suharso Monoarfa dengan kubu Jokowi-JK. Ia menyebut, jika diundang, PPP akan hadir di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan yang rencananya digelar mulai 19 September di Semarang, Jawa Tengah.
“Kalau diundang pasti datang karena jalinan komunikasi partai itu penting. Ini jadi contoh, kita boleh beda pendapat, tapi tujuannya sama,” kata dia.
Sementara sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Isa Muchsin mengatakan partainya belum memiliki agenda untuk mengubah arah koalisi pada musyawarah kerja nasional mendatang.
Isa memastikan, sampai saat ini, PPP masih tergabung dalam Koalisi Merah Putih. “Masih belum dipersoalkan. Kami tetap ikut Koalisi Merah Putih,” kata Isa seusai rapat pimpinan nasional PPP di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2014).
Suryadharma diberhentikan dari posisi ketua unum melalui rapat pengurus harian. Posisinya digantikan Emron Pangkapi, Waketum PPP. Pasca-pemberhentian Suryadharma, PPP diisukan bakal keluar dari Koalisi Merah Putih lalu bergabung ke kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Isa mengatakan pemberhentian Suryadharma bukan untuk mengubah arah koalisi. Pemberhentian tersebut, menurut Isa, demi menjaga citra partai. “Ini bagian dari perjuangan umat, jadi bukan semata-mata pemberhentian atas nama politik tapi moral,” ujar Isa.
Dalam salah satu hasil rapimnas, DPP PPP mendukung keputusan rapat harian yang menginginkan mukernas digelar secepatnya sesuai dengan AD/ART. “Saya yakin tidak ada perubahan karena mayoritas 29 DPW akan hadir semua. Kalau dilakukan voting pasti menang,” ujar Isa. (ai)