Home / Politik / Aburizal dan DPD I Sepakat Golkar Jadi Oposisi

Aburizal dan DPD I Sepakat Golkar Jadi Oposisi

bidik.co — Sejumlah pimpinan Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Golkar mendatangi kediaman Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, Jalan Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2014). Para pimpinan DPD I itu ingin bersilaturahim sekaligus membahas kondisi politik yang berkaitan dengan internal Golkar.

“Acaranya jam 13.00, silaturahim saja mumpung masih bulan Syawal,” kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa saat dikonfirmasi, Senin siang.

Secara terpisah, Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham mengatakan bahwa pertemuan digelar atas permintaan para pimpinan DPD I Golkar. Satu hari sebelumnya, para pimpinan DPD I Golkar itu telah mengadakan pertemuan di sebuah lokasi di wilayah Provinsi Banten. “Membahas politik mutakhir,” ucap Idrus.

Idrus tidak ikut mendampingi pertemuan Aburizal dan DPD I Golkar itu karena tengah berada di Nusa Tenggara Barat. Adapun Lalu Mara sedang berada di Malang, Jawa Timur, untuk suatu keperluan.

Di rumah Aburizal, hingga kira-kira pukul 12.00 WIB, beberapa politisi Golkar yang mewakili DPD Aceh, Papua, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Bali, dan Jawa Timur, sudah tiba di tempat tersebut. Setibanya di lokasi, para politisi Golkar itu langsung masuk ke dalam tanpa memberikan keterangan.

Saat ini Golkar masih diselimuti perbedaan pendapat tentang penyelenggaraan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar. Menurut kubu Aburizal, Munas IX Golkar digelar pada 2015 sesuai rekomendasi Munas VIII. Namun, kubu penentangnya bersikeras bahwa munas harus digelar pada Oktober 2014. Dalam hal ini, posisi DPD I sangat menentukan karena memiliki suara dalam munas tersebut.

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat I Partai Golkar sepakat penyelenggaraan musyawarah nasional (munas) digelar pada 2015 atau sesuai rekomendasi munas 2009. Kesepakatan itu diambil dalam pertemuan pimpinan DPD I Golkar dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2014).

Ketua DPD Golkar Provinsi Bali, I Ketut Sudikerta menjelaskan, dalam pertemuan itu hadir sekitar 30 Ketua DPD I Partai Golkar. Kesepakatan diambil tanpa ada perdebatan yang sengit.

“Kita sepakat munas digelar tahun depan (2015),” kata Sudikerta, seusai pertemuan tersebut.

Selain sepakat soal penyelenggaraan munas pada 2015, seluruh pimpinan DPD I Partai Golkar juga sepakat tentang posisi partai untuk berada di luar pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Golkar memilih berada di luar pemerintahan untuk menjalankan fungsi sebagai partai penyeimbang.

“Kita tetap setia di koalisi Merah Putih,” ujarnya.

Internal Golkar masih bergejolak menyikapi rencana Musyawarah Nasional IX Partai Golkar. Menurut kubu Aburizal, Munas IX Golkar digelar pada 2015 sesuai rekomendasi Munas VIII pada 2009.

Namun, kubu penentang mendesak munas harus digelar Oktober 2014. Harapannya, bisa mengubah arah koalisi Golkar setelah gagalnya pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pilpres lalu. Dalam hal ini, posisi DPD I sangat menentukan karena memiliki suara dalam munas tersebut. (ai)

Komentar

Komentar

Check Also

Difriadi: Pilkada Harus Jadi Persemaian Demokrasi di Indonesia

Bidik.co — Bulan November 2024, rakyat Indonesia masih harus memenuhi hak dan kewajiban politiknya untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.