bidik.co — Tak putus asa, Waketum Partai Golkar Agung Laksono terus berharap bahwa sikap partai beringin itu masih bisa berubah. Setia di Koalisi Merah Putih atau ‘menyeberang’ ke Jokowi-JK, semua tergantung forum partai.
“Tidak bisa dikatakan bahwa apa yang diputuskan sekarang berlaku sepanjang masa. Semuanya bisa saja berubah. Asal disepakati dalam forum,” kata Agung di sela-sela Mupimnas Kosgoro 1957 di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (14/9/2014).
Forum yang dimaksud Agung tentunya adalah forum yang memiliki kewenangan. Pria yang menjabat sebagai Menko Kesra ini membuka kemungkinan Partai Golkar merapat ke Jokowi-JK.
“Semua hal bisa diubah dan ditentukan oleh forum yang puny kewenangan,” ucapnya.
“Apa pun tergantung forum tertinggi partai. Apa pun bisa dilakukan,” pungkas Agung.
Sementara itu Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie menegaskan partainya dipastikan akan tetap berada di Koalisi Merah Putih, kendati sudah ada Ketua Umum yang baru saat pelaksaan Munas pada 2015 mendatang.
“Kami tetap akan berada di Koalisi Merah Putih, dan hal itu akan dikuatkan saat pelaksanaan Munas mendatang. Ya, yang mengikat itu adalah keputusan Munas,” kata Ical-sapaan Aburizal Bakri, Minggu (7/9/2014), saat hadir di Yogyakarta, dalam rangka konsolidasi pengurus DPD Golkar se-Indonesia.
“Jika Munas sudah memutuskan, siapa pun yang jadi ketua umum harus mengikuti keputusan itu,” katanya.
Menurut Ical, perbedaan pendapat adalah hal yang biasa. “Kebijakan itu harus menguntungkan masyarakat.”
Terkait dengan acara yang digelar oleh DPD se-Indonesia, Aburizal Bakrie menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah penjelasan mengenai posisi Golkar sebagai penyeimbang di pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
“Nantinya, Golkar adalah penyeimbang. Artinya, yang buruk kita tolak, yang baik kita dukung, itulah posisi Golkar,” ujarnya.
Selain itu, sambung dia, kegiatan juga dalam rangka mendengarkan paparan dari sejumlah calon ketua umum yang dipastikan akan ikut berlaga pada Munas 2015.
“Sebenarnya, dalam AD/ART tidak ada kegiatan seperti ini. Tetapi, mereka (caketum) meminta izin dan saya izinkan untuk mereka berbicara di hadapan pengurus DPD,” terang Ical.
Sejumlah nama kandidat diundang dalam diskusi panel tersebut di antaranya, Idrus Marham, Priyo Budi Santoso, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Zeth Sahuburua, Ade Komarudin, dan MS Hidayat. (ai)