bidik.co — Masuknya nama Ahmad Muzani dalam bursa calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dapat menjadi jalan terbaik untuk masyarakat DKI Jakarta.
Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, pernyataan Plt Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) yang lebih memilih Ahmad Muzani dibandingkan dengan beberapa nama yang sebelumnya sempat ditolaknya merupakan signal baik untuk menengahi kisruh bakal calon wagub.
“Ini merupakan signal baik untuk menengahi kisruh bakal calon yang akan mendampingi Ahok dalam memimpin Jakarta di sisa masa jabatannya. Kita perlu memikirkan bagaimana mencari pendamping yang bisa bersinergi dengan Ahok, dan sudah mengenal karakteristik Ahok,” kata Jajat, Kamis (16/10/2014).
Menurutnya, pendamping yang sepaham bagi Ahok sangat krusial untuk memudahkan jalannya berbagai program yang telah direncanakan. Meskipun dari segi pengalaman Ahmad Muzani belum pernah menjabat sebagai kepala daerah, namun melihat pengalamannya di Parlemen serta kedekatannya dengan Ahok yang pernah sama-sama menjadi pengurus di Partai Gerindra tentunya memperkuat rasa saling pengertian di antara keduanya.
Ahmad Muzani sendiri menjabat sebagai Sekretaris Jendral DPP Partai Gerindra, dan pernah menjadi Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PII).
“Siapapun nama yang diusulkan Ahok untuk menjadi wakilnya dalam memimpin Jakarta, keputusan tetap akan ditentukan oleh hasil voting DPRD DKI. Mengamati arah koalisi beberapa fraksi yang cenderung berubah-ubah, jika voting dilakukan tertutup kemungkinan akan ada kejutan dalam pengambilan putusan nanti,” tutup Jajat.
Menanggapi pecalonannya sebagai Wagub DKI, Muzani mengaku belum ada pembicaraan soal isu yang menyebutkan dia menjadi Wakil Gubernur DKI menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Kondo Jokowi sik to (bilang Jokowi dulu). Durung (belum),” ujar Muzani usai pelantikan Jokowi-JK di gedung MPR, Senin (20/10/2014)
Menurutnya, belum ada pembicaraan dia dengan Partai Gerindra soal pengusungan sebagai Cawagub DKI. Muzani mengaku hanya mendapat amanah dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPR.
“Belum, belum diomongin. Saya belum diomongin sama beliau (Prabowo) juga, belum nyuruh, saya disuruh jadi ketua fraksi,” jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengaku menyiapkan sejumlah nama untuk menggantikan Ahok sebagai Wagub DKI. Salah satu nama yang santer diisukan adalah Ahmad Muzani.
Sementara sudah ada dua nama yang disodorkan menjadi wagub DKI, yakni Politisi Gerindra M.Taufik dan Politisi PDIP Boy Sadikin. Namun Ahok ogah untuk menandatangani, bila yang ada hanya nama Taufik dan Boy. (ai)