bidik.co — Para pemilik mobil mendapatkan peringatan bahwa mereka memiliki resiko pencurian identitas dengan menjual kendaraan mereka menggunakan situs iklan baris seperti Gumtree, eBay dan Autotrader.
Para ahli di CIFAS, perusahaan jasa pencegah penipuan Britania Raya, menyadari kehadiran penipuan mutakhir yang menargetkan penjual mobil pribadi.
Dengan menggunakan informasi awal yang tercantum, para penipu ini mengubah rincian informasi tambahan si penjual menggunakan perangkat perpesanan pribadi yang diciptakan untuk membantu para pembeli dalam membuat keputusan, serta berbagai referensi silang dengan jaringan media sosial lainnya untuk menciptakan sebuah profil.
Bahkan dengan memberikan informasi dasar seperti nama, tanggal lahir dan kode pos, bisa memberikan jalan bagi para penipu, dan dengan informasi yang dapat diubah, tanpa disadari oleh korban yang tidak menaruh curiga.
Peringatan ini merupakan sebuah studi terbaru dari Censuswide yang menemukan bahwa satu dari lima orang Inggris telah menjadi korban pencurian identitas, dan satu dari tujuh orang yang kita kenal mengalami pencurian identitas.
Masyarakat London merupakan korban terbanyak dalam kasus pencurian identitas online, dengan responden sebanyak 27 persen mengakui bahwa hal tersebut menimpa mereka, disusul 26 persen dari Glasgow dan 20 persen dari Bristol. Jika dibandingan, hanya enam persen responden dari Plymouth yang mengalami kerugian dari para penipu online, 10 persen dari Sheffield dan 11 persen dari Liverpool.
Survei terhadap 2.300 orang ini mengungkapkan bahwa usia 25-34 tahun merupakan pengguna online yang paling aktif – dan terbukti terlalu banyak berbagi informasi secara online, dibandingkan dengan generasi orang tua mereka yang berumur 55 tahun keatas yang lebih berhati-hati dalam memposting rincian pribadi mereka.
Sementara itu FBI dan Interpol mencatat, penipuan online kerap terjadi dan memakan korban dari tahun ketahun. Di antara berbagai penipuan yang terjadi, Nigeria, Negara Dengan Penipu Online Terbesar Dunia. Jika di hitung penghasilan para penipu (scammers) Nigeria tersebut, maka mereka menjadi penyumbang devisa nomer 3 terbesar setelah Pertambangan dan Ekspor komoditi pertanian.
Pemerintah Nigeria sendiri merasa malu dan menerapkan Undang-undang khusus untuk menangani kasus penipuan online internasional melalui KUHP Nigeria No. 419. Kenapa mereka bisa menjadi penipu online terbesar di dunia?
Ternyata praktek penipuan online ini di orginisir dengan canggih oleh kelompok – kelompok mafia nigeria spesialisasi penipuan online dengan mempergunakan berbagai cara dan penguasaan teknologi informasi.
Korban yang berjatuhan berasal dari berbagai negara melalui berbagai cara seperti kerjasama investasi, bisnis kemanusiaan bahkan yang terkini dan yang paling berhasil adalah modus percintaan dengan cara merayu korban agar menjadi kekasih online dan entah bagaimana mulanya.
Semua korban yang terpikat akhirnya berhadil ditipu dengan mengirimkan sejumlah uang. Bahkan puluhan wanita di seluruh dunia, menjadi korban pemerkosaan, penculikan dan perbudakan dengan cara di sekap di tempat organisasi penipu online Nigeria tersebut.
Tercatat sejumlah wanita yang terbunuh, diperkosa dan disekap sebagai budak seks berasal dari Indonesia, malaysia, Vietnam, Amerika, Australia, Inggris, Brazil dan banyak lagi.
Penipuan dengan cara bisnis terbesar sepanjang sejarah scammers Nigeria, dialami oleh Warga Brazil keturunan Jepang, Nelson Tetsuo Sakaguchi, seorang direktur bank yang ditipu sebesar 170 juta USD!
Seorang wanita asal Amerika yang patah hati datang mencari kekasih online nya ke Nigeria, kemudian di sekap dan keluarga korban dimintai tebusan. Akhirnya wanita tersebut menerima nasib buruknya dibunuh oleh para penipu online tersebut karena keluarga korban tidak sanggup membayar tebusan.
Beberapa korban wanita dari mancanegara melaporkan telah mengandung anak hasil hubungan “tidak sadar” nya dengan para scammer Nigeria dan rata – rata mereka telah mengirimkan uang dalam jumlah besar agar mereka dapat dinikahi atau tidak ditinggalkan oleh penipu online dari nigeria tersebut.
Korban biasanya dirayu melalui situs kencan dan facebook. Dalam waktu singkat korban yang jatuh cinta, akan mengirimkan uang atau menyusul ke tempat nigeria scmmers itu beroperasi.
Malaysia menjadi salh satu negara transito favorit para penipu online Nigeria tersebut dengan dalih izin tinggal sebagai mahasiswa. Kumpulan scammers Nigeria ini dapat kita lihat berkeliaran bebas di daerah Kepong Kula Lumpur Malaysia.
Anehnya, walaupun banyak tindakan pihak berwenang dari mancanegara, kerajaan Malaysia seakan menutup mata terhadap aksi yang dilakukan para scammers nigeria yang tinggal di Malaysia. (*)