Home / Inspirasi / Benarkah Anak yang Dekat dengan Ayah Lebih Sukses Di Masa Depan ?

Benarkah Anak yang Dekat dengan Ayah Lebih Sukses Di Masa Depan ?

bidik.co — Mengasuh anak yang berperilaku baik dan berprestasi, bukan hanya membutuhkan peran dan waktu yang diberikan oleh ibu, pengaruh dari figur seorang ayah dalam membimbing anak juga merupakan kunci utama dalam tumbuh kembang anak. Sebuah studi bahkan menyatakan bahwa kedekatan ayah pada anaknya dapat mendongkrak kecerdasan dan kesuksesan si kecil di masa depan.

Selama empat dekade penelitian dan ratusan penelitian telah membuktikan, ayah yang ikut membantu ibu mengasuh, menjaga, dan membesarkan anak memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi sekolah anak. Selain itu, kehadiran ayah juga menentukan perkembangan pribadi serta karakter anak dalam lingkungan sosial.

Sebuah tinjauan studi yang dilakukan oleh Father Involvement Research Alliace menunjukkan bahwa bayi yang dekat dengan ayah cenderung memiliki emosi yang stabil, saat dewasa lebih percaya diri, dan bersemangat dalam mengeksplorasi potensi diri untuk merealisasikan ide serta impian. Kemudian, dalam lingkungan pergaulan, anak yang dekat dengan ayah cenderung lebih mudah bersosialisasi dan memiliki banyak teman karena dianggap menyenangkan.

Lalu, fakta lain yang perlu dipertimbangkan oleh para ayah agar lebih dekat dengan sang buah hati adalah anak berusia tiga tahun yang memiliki huhungan baik serta hangat dengan ayah memiliki kemampuan memecahkan masalah dan IQ lebih tinggi dari teman seusianya.

Pada usia sekolah, pelajar yang ayahnya terlibat dalam pengasuhannya memiliki prestasi yang lebih baik dan juga kepercayaan diri lebih tinggi.

Ayah dan ibu memiliki perannya masing -masing dalam perkembangan anak-anaknya. Seorang ayah cenderung lebih menyemangati dalam berkompetisi, kemandirian, dan prestasi. Sedangkan ibu lebih cenderung pada keadilan, kerja-sama dan keamanan.

Seorang ayah cenderung lebih dapat menjadi teman bermain bagi anak-anaknya daripada ibu. Dari interaksi ini anak-anak akan belajar banyak dari ayah mereka.

Anak-anak yang memiliki sosok ayah di sisinya akan lebih merasa terlindungi dari bahaya sehingga memiliki sifat lebih pemberani.

Seorang ayah memiliki ketegasan yang lebih besar dibanding seorang ibu, karena itu peran ayah sangat besar dalam menghasilkan anak-anak yang disiplin. Seorang ibu akan lebih menggunakan perasaan dan sering menerima alasan yang dilontarkan anak-anak mereka.

Ayah memiliki kestabilan emosi yang lebih baik dan lebih sedikit mendapat gangguan seperti menstruasi, hamil, dan melahirkan yang mempengaruhi emosi mereka sehingga dapat membuat emosi anak-anaknya menjadi lebih stabil.

Namun demikian, peran ayah dalam pendidikan seorang anak, timbul pendapat yang berbeda-beda dalam perspektif masyarakat kita. Ada yang berpendapat bahwa pengasuhan dan pendidikan anak adalah peran utama seorang ibu, sementara ayah cukup memenuhi kebutuhan materi sang anak saja, dan menyibukkan diri dengan dunia kerja.

Ada juga yang cukup menyisihkan hari-hari liburnya untuk keluarga secara umum, meskipun tidak khusus menyediakan waktu untuk anak.

Bagaimana peran ayah dalam pengasuhan anak ini? Dan bagaimana hasil-hasil penelitian mutakhir tentang bagaimana seharusnya peran seorang ayah dalam pendidikan anak?

Dalam penelitian-penelitian terakhir, membuktikan pentingnya peran ayah dalam pendidikan anak-anaknya. John Gottman dan Joan De Claire dalam buku “Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional” mengungkapkan beberapa hasil penelitian tentang pentingnya peran ayah dalam pendidikan anak-anaknya, khususnya dalam perkembangan emosional sang anak.

Penelitian membuktikan bahwa keterlibatan ayah dalam kehidupan perkembangan anak laki-laki menghasilkan kesuksesan dalam persahabatan dan prestasi akademis anak, sedangkan bagi anak perempuan, membuat anak cenderung tidak longgar dalam aktivitas seksual dan lebih bisa membangun hubungan yang sehat ketika dewasa.

Perbedaan cara pengasuhan ayah dan ibu saat kecil juga menimbulkan efek yang berbeda pada anak-anak dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Anak di usia lima bulan yang mengalami hubungan positif dengan ayah, membuat ia lebih nyaman dan lebih sedikit menangis ketika berada di antara orang dewasa yang asing baginya, dibanding anak yang tidak memiliki hubungan positif dengan sang ayah.

Dalam buku itu juga disebutkan, gaya pengasuhan ayah yang cenderung lebih pada permainan fisik seperti mengayun-ayun, mengangkat dan menggelitik menghasilkan roller coaster emosi yang menolong anak mempelajari emosi-emosi takut dan senang serta memperhatikan reaksi sang ayah ketika ia mengungkapkan perasaannya melalui jeritan dan tawanya.

Anak juga belajar bagaimana menenangkan kembali emosinya di saat permainan tersebut selesai. Selain itu juga terungkap, anak-anak yang memiliki hubungan positif dan menyenangkan dengan sang ayah cenderung lebih populer dibandingkan anak-anak yang tidak memiliki hubungan tersebut.

Dari sumber-sumber di atas jelaslah pentingnya peran ayah dalam pendidikan anak. Sayangnya, saat ini, hanya sedikit para ayah yang mau dan bersedia menyediakan waktunya khusus untuk pendidikan anak, terutama bagi para mahasiswa dan pekerja yang tinggal di Jepang, mungkin bisa dihitung berapa banyak waktu yang tersisa untuk pendidikan anak-anaknya. Kebanyakan peran tersebut berada di tangan para ibu yang punya lebih banyak waktu untuk berada di rumah dibandingkan dengan sang ayah.

Tentu saja tantangan terberat bagi ayah yang ingin terlibat dalam pendidikan anak-anaknya adalah bagaimana mempertahankan motivasi tersebut agar bisa tetap terlibat terus menerus dalam pendidikan anak-anak sampai mereka dewasa. Dan hal ini tidak boleh dikalahkan oleh kesibukan bekerja atau aktivitas lain baik di dalam rumah, maupun di luar rumah. (*)

Komentar

Komentar

Check Also

Sri Meliyana: PPN 12% Adalah Amanat Undang-undang!

Bidik.co — Lahat – Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Asal Daerah Pemilihan Sumatera Selatan II, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.