bidik.co – Presiden Terpilih Joko Widodo telah tiba di lokasi pertemuan di kediaman Prabowo. Jokowi disambut langsung oleh tuan rumah yang hari ini genap berusia 63 tahun.
Jokowi tiba di kediaman Prabowo Jl Kertanegara No 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2014) sekitar pukul 10.00 WIB. Pria 53 tahun yang mengenakan kemeja putih itu ditemani oleh Andi Widjajanto dan Rini Soemarno.
Begitu tiba di teras rumah, Jokowi langsung disambut oleh Prabowo yang tiba di Kebayoran dengan naik helikopter. Menariknya, eks Danjen Kopassus itu memberi gerakan hormat ala militer. Kemudian keduanya bersalaman dan cipika cipiki, lalu langsung masuk ke dalam rumah, melakukan pertemuan tertutup.
Kedatangan Jokowi sempat membuat suasana di rumah Prabowo gaduh. Wartawan berdesakan mengerubuti Jokowi dan membuat sejumlah pot di rumah itu jatuh berserakan. Ini merupakan pertemuan bersejarah Prabowo-Jokowi setelah Pilpres.
Sementara itu Waketum Gerindra Edhy Prabowo meminta agar para kader dan simpatisan Prabowo saat pilpres lalu mendukung pemerintahan Jokowi-JK.
“Pertemuan ini kita harapkan membangun suasana yang lebih harmoni. Ini juga tidak mudah bagi kami karena pendukung-pendukung fanatis masih ada. Kami harap (pendukung) bisa menerima ini. Ini bukan soal kalah menang,” ujar Edhy.
Hal tersebut diungkapkan Edhy usai pertemuan Prabowo dan Jokowi di kediaman Prabowo, Jl. Kertanegara No. 4, Kebayoran Baru, Jaksel, Jumat (17/10/2014). Edhy menyatakan bukan berarti ‘rekonsiliasi’ ini mengecilkan perjuangan para pendukung Prabowo, namun pada akhirnya yang terpenting adalah membangun Indonesia secara bersama-sama.
“Kami mohon pada pendukung Pak Prabowo yang masih berusaha keras memenangkan pertarungan kami, kami telah ambil sikap mendukung. Percayalah pada pemimpin, pemimpin pasti tahu yang terbaik,” kata Ketua Fraksi MPR Gerindra itu.
Para pendukung Prabowo pun diminta Edhy untuk tidak kecewa atau berkecil hati atas sikap yang diambil mantan Danjen Kopassus ini ‘berbaikan’ dengan Jokowi. Untuk di parlemen sendiri, Edhy meminta supaya tidak ada jegal-menjegal di antara kubu Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat.
“Pada akhirnya bagaimana bisa hidup kondusif, permasalahan bisa cepat selesai, negara bisa besar. Itu yang penting dari pertemuan. Di DPR juga sudah ada komunikasi baik, tidak perlu jegal menjegal. Pak Prabowo kasih saran jangan, (katanya) kita sama-sama untuk negara. Kita akan terus membangun kekuatan sebagai penyeimbang,” tutup Edhy. (ai)