Home / Politik / Biaya Haji Turun, Pemerintahan Jokowi Pro Rakyat

Biaya Haji Turun, Pemerintahan Jokowi Pro Rakyat

bidik.co — Penurunan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2015 sebesar 502 dolar AS merupakan bukti pemerintah Joko Widodo pro-rakyat.

“Uang tersebut, kalau dirupiahkan sekitar Rp 6 juta, sangat membantu rakyat yang akan melaksanakan ibadah haji. Kan bisa digunakan untuk biaya walimat al-safar atau yang lainnya,” kata Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia, Faozan Amar, di Jakarta, Selasa (28/4/2015).

Penururan biaya ini, lanjut Faozan, juga menjadi bukti bahwa pembenahan yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi mulai menampakan hasil. Tentu saja, ia menyarankan, agar penurunan biaya ini tetap harus diimbangi dengan layanan yang berkualitas.

“Jika layanan penyelenggaraan terhadap jamaah haji sama saja atau bahkan lebih buruk, berarti revolusi mental di Kementerian Agama belum berhasil,” tegas Faozan.

Sebelumnya, Kementerian Agama bersama Komisi VIII DPR RI akhirnya menyepakati menetapkan rata-rata direct cost Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1436 H/2015 M sebesar US$ 2.717. Artinya, dengan asumsi nilai tukar 1 US$ adalah 12.500, rata-rata BPIH 2015 sebesar Rp 33.962.500.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam Kesimpulan Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang diselenggarakan Rabu (22/4/2015) petang. Rata-rata BPIH 1435 H/2014 M sebesar US$ 3.219. Artinya, BPIH 1436 H/2015 M ini terjadi penurunan sebesar US$ 502 atau sekitar Rp 6.275.000 (sesuai kurs dolar AS saat ini) dibanding BPIH tahun sebelumnya.

“Setelah kesepakatan ini, kami akan menyiapkan draf Keputusan Presiden untuk segera ditandatangani Presiden. Setelah Keppres-nya ditandatangani Presiden, segera kita tetapkan kapan jemaah haji bisa melunasi BPIH,” terang Menteri Lukman usai mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, kemenag.go.id.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin saat rapat dengan DPR, Jakarta, Rabu (22/4/2015). Menag memastikan, ongkos ibadah haji tahun ini turun menjadi 2.717 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 33,9 juta per jemaah.

Rata-rata BPIH sebesar 2.717 itu antara lain digunakan: pertama, US$ 2.000 diperuntukan untuk biaya tiket, airport tax, dan passenger service. Rata-rata biaya komponen ini sebenarnya mencapai US$ 2.146. Namun, US$ 146 di antaranya dimasukkan dalam komponen indirect cost.

Kedua, US$ 312 diperuntukan untuk biaya pemondokan di Mekah. Rata-rata riil biaya pemondokan di Mekah mencapai 4.500 riyal Arab Saudi (SAR). Dari jumlah itu, SAR 1.170 riyal dimasukkan dalam komponen direct cost yang setara dengan US$ 312 dengan asumsi nilai tukar 1 US$ = SAR 3.745. Adapun sisanya yang mencapi 74% dimasukkan dalam komponen indirect cost.

Ketiga, US$ 405 atau setara dengan SAR 1.500 diperuntukan sebagai living allowance (uang saku).

Dari tiga komponen tersebut, Kemenag dan DPR RI sepakat bahwa rata-rata BPIH tahun 1436 H/2015 M sebesar US$ 2.717.

Selain itu, Kemenag dan DPR juga menyepakati biasa sewa pemondokan di Madinah sebesar SAR 675 dengan sistem sewa setengah musim dan dimasukkan dalam indirect cost BPIH 1436 H. Disepakati juga alokasi anggaran safeguarding dalam indirect cost BPIH 1436H sebesar Rp 100 miliar, yang dimanfaatkan untuk mengantisipasi perubahan nilai tukar rupiah dengan dolar AS dan force majeure.

Kemenag dan DPR juga menyepakati pengalokasian dana indirect cost BPIH tahun 1436H sebesar Rp 3.735.970.884.175, dengan rincian sebagai berikut:

Pertama, biaya langsung ke jemaah sebesar Rp 3.281.620.445.765.

Kedua, biaya tidak langsung sebesar Rp 261.106.216.330.

Ketiga, safeguarding/contingency sebesar Rp 100.000.000.000.

Keempat, katering jamaah di Makkah sebesar Rp 93.244.222.080. (*)

Komentar

Komentar

Check Also

Difriadi: Pilkada Harus Jadi Persemaian Demokrasi di Indonesia

Bidik.co — Bulan November 2024, rakyat Indonesia masih harus memenuhi hak dan kewajiban politiknya untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.