Home / Politik / DPR, DPD dan MPR Diambil Sumpah Tepat pada Hari Kesaktian Pancasila

DPR, DPD dan MPR Diambil Sumpah Tepat pada Hari Kesaktian Pancasila

bidik.co – Anggota DPR RI, DPD RI, dan MPR RI periode 2014-2019 mengucapkan sumpah jabatan sebagai anggota DPR, DPD, dan MPR RI, yang dipandu Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2014).

Popong Otje Djundjunan dan Ade Riski Pratama, masing-masing sebagai anggota DPR tertua dan termuda, didaulat menjadi pimpinan sementara DPR RI hingga pimpinan definitif terpilih sesuai mekanisme yang berlaku.

Setelah membuka sidang, Popong dan Ade mempersilakan Hatta Ali untuk memandunya dan anggota DPR RI lainnya untuk menyampaikan sumpah atau janji sesuai dengan agama masing-masing.

Sedangkan untuk sidang pelantikan dan pengambilan sumpah anggota DPD RI, giliran Mudaffar Sjah memimpin jalannya sidang karena ia menjadi anggota DPD RI tertua, kelahiran Ternate 13 April 1935, atau berusia 79 tahun.

Mudaffar menjadi senator dari daerah pemilihan Provinsi Maluku Utara. Ia memimpin sidang ditemani Riri Damayanti sebagai anggota DPD termuda kelahiran Bengkulu, 4 Februari 1988 atau berusia 26 tahun. Riri berasal dari daerah pemilihan Provinsi Bengkulu.

Pada sidang yang dihadiri Presiden dan Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, serta pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), para anggaota dewan, DPD dan MPR menyampaikan sumpah jabatannya, dipandu Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali.

Sebelum mengambil sumpah atau janji anggota DPR RI periode 2014-2019, Hatta Ali mengingatkan, bahwa sumpah atau janji yang diucapkan oleh hari ini mempunyai tanggung jawab terhadap rakyat Indonesia, Pancasila, dan UUD 1945.

“Demi Allah saya bersumpah bagi yang beragama Islam dan  saya berjanji bagi Katolik dan Kristen),” ucap Hatta yang juga menuntun sumpah atau janji bagi anggota dewan yang beragama Hindu dan Buda.

“Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota DPR RI dengan sebaik-baiknya, dan seadil-adilnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan UUD RI tahun 1945,” ucap para anggota dewan.

“Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban, akan bekerja dengan sunggung-sungguh demi tegaknya kehidupan demokrasi, serta mengutamakan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang dan golongan,” tandasnya.

Selain itu, para anggota dewan juga berjanji atau bersumpah akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang diwakilinya untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan negara Republik Indonesia.

Popong Otje Djunjunan, yang merupakan anggota tertua DPR, menilai sumpah tersebut sakral karena dilakukan atas agama dan kepercayaan masing-masing.

Popong, yang sudah lima kali menjabat anggota DPR dari Partai Golkar ini, mengaku tidak berani melanggar sumpah yang sudah diucapkannya. “Karena tadi sudah sumpah, demi Allah, jadi ya kita datang ke sini untuk melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat, jangan main-main,” kata Popong seusai pelantikan.

Ade Rezky Pratama, anggota termuda DPR mengatakan, sumpah tersebut bukan hanya sekadar ucapan. Dia berjanji akan menjalankan sumpahnya sebagai anggota Dewan.

“Ini tidak sekadar melafalkan, tapi akan menjadi beban dunia akhirat. Bukan main-main, sakral,” ujar Ade Rezky yang diusung Partai Gerindra.

Anggota baru DPR dari Partai Demokrat, Muhammad Nashid Umar, juga mengungkapkan hal serupa. Dia menilai, sumpah yang sudah dilakukan harus diimplementasikan dalam bentuk kerja nyata di Senayan.

“Sumpah harus kita penuhi. Apa yang diucapkan harus diimplementasikan dalam tingkah laku. Bukan sekadar dilafalkan. Kita kan bersumpah atas nama Allah,” ujar Nashid.

Artis Lucky Hakim yang diusung Partai Amanat Nasional mengaku, tanpa melakukan sumpah pun, dia akan tetap menjalankan tugas dengan baik. Pasalnya, selain sumpah yang dilakukan di acara pelantikan itu, dia juga sudah berjanji kepada setiap konstituennya untuk bekerja keras.

“Saat kita jadi caleg itu kan mewakili masyarakat, kita sudah punya sumpah dan janji juga ke mereka. Hanya sumpah yang ini seremonial, resmi, dan tertulis,” ucap Lucky.

Dalam sumpah itu, anggota DPR berjanji atas agama dan kepercayaan masing-masing untuk mengabdi kepada demokrasi, negara, dan rakyat. Pengambilan sumpah dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali. Pengucapan itu juga disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan wakilnya, presiden terpilih Joko Widodo dan wakilnya, serta pimpinan lembaga tinggi negara lainnya. (if)

Komentar

Komentar

Check Also

Difriadi: Pilkada Harus Jadi Persemaian Demokrasi di Indonesia

Bidik.co — Bulan November 2024, rakyat Indonesia masih harus memenuhi hak dan kewajiban politiknya untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.