Home / Politik / Forum Komunikasi Pendiri Demokrat Tak Ingin SBY Maju Lagi di Kongres

Forum Komunikasi Pendiri Demokrat Tak Ingin SBY Maju Lagi di Kongres

bidik.co — Ambisi Forum Komunikasi Pendiri Demokrat (FKPD) untuk ikut serta dalam kongres ke IV Partai Demokrat rupanya belum juga padam. Dua nama yang diusung yakni Akbar Yahya dan Sys NS, masih tetap dijagokan untuk maju sebagai calon ketua umum di kongres Partai Demokrat yang rencananya digelar di Kota Surabaya awal April tahun ini.

Ketua Umum FKPD Vence Rumangkang menegaskan, sikap FKPD terhadap kongres Demokrat nanti masih tetap sama. FKPD, kata dia, masih berhasrat bisa ambil bagian dalam pelak­sanaan kongres.

“Kalau pun ada nama lain yang juga ingin maju di kon­gres selain dari FKPD, itu kami hargai. Yang terpenting bukan Pak SBY yang maju,” katanya, Selasa (3/3/2015).

Menurut Vence, FKPD selaku deklarator yang melahirkan partai sangat berharap Demokrat kembali jaya seperti di Pemilu 2009. Untuk bisa bangkit kem­bali, kata dia, maka momentum­nya ada di kongres.

“Bila kongres bisa menyatu­kan semua kepentingan, maka kader akan merasa memiliki partai. Untuk menyatukan itu, maka proses demokrasi yang harus dijalankan,” katanya.

Sementara yang terjadi saat ini, lanjut dia, beberapa elite Demokrat justru sudah membuat skenario aklamasi. Menurutnya, langkah ini, sama saja mem­bunuh demokrasi sebelum kon­gres itu digelar. “Kalau dibilang dukungan terhadap SBY itu besar, buktinya apa? Tidak ada jaminan, dukungan saat ini akan sama saat di kongres,” katanya.

Karena itu, Vence mengingat­kan pada elite Partai Demokrat bisa menghargai Demokrasi. Menjadi ketua umum, meru­pakan hak yang melekat pada setiap kader.

“Janganlah orang mau maju di­halangi dan dibunuh semangatnya dengan aklamasi. Kalau SBY mau maju, silakan. Tapi dia harus siap juga bersaing,” tegasnya.

Wakil Ketua I FKPD Subur Sembiring mengingatkan, saat ini yang dibutuhkan kader yakni sikap konsistensi SBY. Dalam KLB (Kongres Luar Biasa) di Bali pada 2013, SBY sudah secara tegas menyatakan tidak ingin maju lagi di kongres.

“Kami hormati sikap SBY saat itu. Jangan sampai kami tidak menghargai SBY lagi karena sikapnya yang tidak konsisten,” katanya.

Menurutnya, terkait pelak­sanaan kongres, FKPD pada akhir Maret ini bakal menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) II. Agenda utama dari silat­nas tersebut, menyatukan dan mengingatkan kader Demokrat dari pihak-pihak yang ingin memecah belah partai. “Partai Demokrat bukan milik perorangan atau golongan. Akan tetapi milik semua kader Partai Demokrat. Semangat ini yang ingin kembali kami bangun,” ujarnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul me­mastikan bila SBY akan kem­bali maju di kongres mendatang. Dengan majunya SBY, Ruhut yakin maka kongres akan satu suara untuk melakukan aklamasi. “Pak SBY maju, saya yakin kader lain yang akan maju membatal­kan niatnya. Semua sepakat bila Demokrat masih butuh SBY,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, tugas ketua umum Partai Demokrat ke depan adalah mengembalikan kejayaan partai.

Pasalnya pada Pemilu 2009 Partai Demokrat pernah meraih 21% suara. Angka itu merosot pada Pemilu 2014 lalu menjadi 10%.

“Yang kita harapkan adalah membangun kembali kebesaran partai,” ucap Pramono saat menghadiri deklarasi dukungan Angkatan Muda Demokrat kepada SBY di Hotel Best Western Premier The Hive, Jakarta Timur, Sabtu (28/2/2015).

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini mengaku, banyak pihak yang mempertanyakan kelayakan SBY menjabat sebagai ketua umum untuk kedua kalinya.

Menurut Pramono, SBY sangat layak karena memiliki segudang pengalaman. Saat ini SBY berkeliling ke seluruh DPD Partai Demokrat se-Indonesia untuk memastikan apakah dukungan terhadapnya atas keinginan kader dan bukan hasil dari rekayasa.

“Saya rasa sangat layak, masak mantan Presiden 10 tahun enggak layak jadi ketum,” katanya

Adik dari mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono ini menepis anggapan SBY kembali diusung lantaran Demokrat tidak memiliki kader yang mumpuni.

“Kita semua yang ada di sini adalah kader Demokrat yang suatu saat akan menggantikan beliau di kemudian hari. Kalau ada anggapan tidak ada kader, itu tidak benar,” katanya.

Edhie juga mengaku pernah ditanya apakah dirinya tidak ingin menjadi ketua umum.

“Memilih ketua gampang, tinggal memilih berapa orangnya yang hadir, kumpulkan suara, hitung selesai, tapi yang terpenting bisa nggak membesarkan Demokrat kembali, mari cari ketua yang mumpuni,” tutur Pramono.

Sedangkan Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli mengatakan, pihaknya sedang melakukan pembenahan internal dalam upaya meningkatkan suara Demokrat di Jakarta.

Tidak hanya itu, Nachrowi mengatakan terus berupaya untuk meningkatkan daya juang para kader.

“Terakhir dan wajib bagi kader adalah mendekatkan diri dengan rakyat dan berjuang untuk kepentingan rakyat. Bagi Demokrat untuk memenangkan pemilu adalah mendekatkan diri dengan rakyat,” ucapnya. (*)

Komentar

Komentar

Check Also

Difriadi: Pilkada Harus Jadi Persemaian Demokrasi di Indonesia

Bidik.co — Bulan November 2024, rakyat Indonesia masih harus memenuhi hak dan kewajiban politiknya untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.