bidik.co --- Demokrasi yang dianut Indonesia adalah Demokrasi Pancasila, yang berazaskan musyawarah mufakat. Demokrasi ini, setiap keputusan adalah hasil kesepakatan yang dilaksukan secara terus-menerus dengan rasa kebersamaan, yang dilaskanakan dengan hati yang jujur dan adil dan dikembalikan dengan jujur dan adil pula untuk kebersamaan. “Perbedaan pendapat dan pemikiran dalam kelompok masyarakat memang bisa menjadi penyakit mematikan, yang akan merongrong bangsa Indonesia dalam mewujutkan cita cita luhur dan bisa menjadi bumerang bagi demokrasi Pancasila. Namun demikian, jika perbedaan itu dikembalikan pada kepentingan bersama yang dilandasi rasa persaudaraan, persatuan sesama anak bangsa, maka akan menjadi kekuatan,” tutur Anggota MPR RI dari Fraksi GERINDRA, Jamal Mirdad dalam Sosialisasi Keputusan MPR RI yang dilaksanakan pada hari Selasa 22 Januari 2019 di Kota Semarang. Selanjutnya, Anggota Majelis ini mengingatkan, pada tanggal 17 April 2019, kita sebagai warga negara Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum atau Pemilu serentak, baik legislatif maupun eksekutif atau lebih dikenal dengan Pileg dan Pilpres. “Ini adalah ujian terbesar dalam pelaksanaan demokrasi Pancasila. Bagaimana pelaksanaan pemilihan umum tersebut dapat tetap menjaga keutuhan bangsa, menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, sehingga segala perbedaan yang ada tidak menghilangkan rasa persaudaraan dan persatuan yang telah ada,” tegas Jamal Mirdad Putra asli Jepara itu juga mengingatkan bahwa sudah seharusnya siapa pun yang menjadi pemenang dalam kontestasi yang ada, tidak serta merta mencibir dan menghina pihak yang kalah, malah harus merangkul dan mengajak pihak yang kalah untuk bersama-sama dan bahu membahu membangun bangsa agar menjadi bangsa yang besar. “Sebaliknya juga pihak yang kalah harus bisa menerima kekalahan dengan lapang dada, berani mengakui kekalahan dan siap menjadi mitra yang menang untuk membangun bangsa dan negara, bukan kemudian menjadikan pendukung sebagai alat untuk meligitimasi kemenangan dan menjadi motor untuk melakukan perlawanan kepada pihak yang menang,” tutup Jamal (is/yang).