Home / Politik / Jelang Kongres, SBY Kumpulkan Pendukungnya di Bali

Jelang Kongres, SBY Kumpulkan Pendukungnya di Bali

bidik.co — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menemui pendukungnya di berbagai daerah jelang pelaksanaan Kongres III. Pada akhir pekan ini, SBY yang diminta sebagian besar kader untuk kembali memimpin PD itu mengumpulkan pendukungnya di Bali.

“Iya, Sabtu (7/3) akan bertemu dengan beberapa DPD di Bali pada siang hari. Malamnya rapat pleno DPP,” kata politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul, Jumat (6/3/2015).

Beberapa DPD yang hadir pada akhir pekan ini adalah DPD Bali, NTT, NTB, Maluku, dan Maluku Utara. Ruhut mengungkapkan bahwa SBY pun sebelumnya sudah berkeliling ke daerah-daerah lain.

Anggota Komisi III ini yakin bahwa SBY akan terpilih kembali sebagai Ketum PD secara aklamasi. Namun, SBY disebut mau memastikan sendiri dukungan kepada dirinya tersebut.

“95% daerah, seluruh propinsi sudah minta aklamasi. Tapi Pak SBY tidak mau percaya begitu saja, beliau tidak mau asal bapak senang. Jadi Pak SBY mau cek langsung,” ujar Ruhut.

Kongres III Partai Demokrat rencananya akan berlangsung pada April 2015 mendatang di Surabaya. Meski SBY disebut mendapat dukungan aklamasi, sempat muncul kader-kader lain yang menantang salah satunya adalah Gede Pasek Suardika.

Sementara itu Wakil Ketua Umum I DPP Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD PD) M. Subur Sembiring mengatakan, suara Partai Demokrat (PD) pada Pemilihan Umum 2019 nanti, diprediksi anjlok jika Susilo Bambang Yudhoyono kembali memimpin partai tersebut.

Menurutnya, SBY lebih baik tetap Ketua Dewan Pembina dan itu lebih terhormat.

“Karena salah satu kewenangan kongres PD nanti adalah menetapkan Ketua Dewan Pembina secara aklamasi. Kan lucu rasanya kalau Pak SBY sudah ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Pembina nanti kemudian dipaksakan lagi secara aklamasi menjadi Ketua Umum DPP PD,” jelasnya, Jumat (6/3/2015).

Dia mengingatkan, hak suara Dewan Pembina di Kongres nanti adalah 5 suara. “Itukan lebih bergengsi dari pada hak suara Ketua umum DPP PD yang ditetapkan dalam AD/ART hanya 3 suara, sementara suara DPD masing masing 2 suara dan masing masing DPC 1 suara,” ungkapnya.

Karena itu, dia berharap SBY dalam waktu dekat ini mengumumkan bahwa dia hanya bersedia menjadi Ketua Dewan Pembina saja.

“Itulah baru semua kader tahu nanti bahwa Pak SBY itu bukan orang yang haus kekuasaan tapi Pak SBY adalah sosok orang yang punya tanggung jawab besar menjaga Partai Demokrat dari segala politik pecah belah, dan itu sudah Pak SBY buktikan bahwa beliau adalah tokoh pemersatu di Partai Demokrat,” jelasnya lagi.

Menurutnya, jika SBY terpaksa bersedia menerima menjadi Ketua umum PD, hampir dipastikan Partai Demokrat akan terbelah dan ini merugikan Partai Demokrat untuk bisa kembali menjadi partai pemenang pada Pileg dan Pilpres 2019 mendatang.

Dia mengingatkan, pada 2013 lalu kondisi Partai Demokrat harus meminta SBY menjadi Ketua Umum DPP PD agar PD terselamatkan dan tetap masuk pada 5 besar pada Pemilu 2014.

Kalau sekarang SBY tetap diminta dan dipaksakan lagi untuk bersedia menjadi Ketua Umum PD, katanya lagi, sama artinya meminta SBY untuk terus terbeban membesarkan Partai Demokrat.

“Sudah saatnya Pak SBY istrahat dan menikmati kehidupannya. Apa kita tidak kasihan pada SBY terus menerus dipaksakan untuk mengurus Partai Demokrat. Cukuplah beliau selama 10 tahun membesarkan Partai Demokrat,” tandasnya. (*)

Komentar

Komentar

Check Also

Nuroji: Pilkada Harus Jadi Ajang Pendidikan Politik Bagi Masyarakat

Bidik.co— Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 bakal digelar pada November 2024. Pilkada yang terdiri …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.