bidik.co — Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengusulkan mematikan saraf libido bagi pelaku kejahatan seksual. Menurutnya, hukuman tersebut tidak ‘lebay’ (berlebihan) untuk dilakukan.
“Saya kepingin itu masuk dalam prolegnas 2016, supaya ada payung hukumnya, payung hukumnya di RUU kekerasan seksual. Itu (hukuman putus saraf libido) bukan sesuatu yang ‘lebay’ dilakukan,” ujar Khofifah di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Jumat (6/3/2015).
Menurutnya, hukuman tersebut telah diberlakukan di negara-negara lain seperti Denmark, Inggris, Korea Selatan, Polandia dan Swedia. Untuk menindaklanjuti wacana tersebut, Khofifah telah berkonsultasi dengan beberapa dokter.
“Saya sudah konsultasi dengan beberapa dokter senior. Jadi itu ada zat kimia yang memang bisa melemahkan itu (libido), secara medis bukan sesuatu yang imposible. Saya bilang kan di Inggris sudah dari tahun 2000-an, Denmark sudah juga, Swedia sudah, dan apalagi Polandia juga,”
Lanjutnya, Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini mengaku saat tahun 2000 menjadi menteri sudah pernah membicarakan terkait hukuman putus libido bagi pelaku kejahatan seksual.
“Saya sudah menyampaikan persoalan ini waktu dulu jadi menteri, karena saya melihat kekerasan seksual penanganan kita ini terlalu lemah dalam memberikan punishment, sehingga tidak menjerakan pelaku,” terangnya.
Usulan Mensos ini karena maraknya kejahatan seksual yang semakin meningkat jumlahnya.
Sebagai contoh, seorang siswi kelas II SMP di Kec. Pallangga, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan, berinisial HR, melapor ke SPKT Polres Gowa, Senin malam (2/3/2015), atas kasus pemerkosaan yang dialaminya, yang dilakukan oleh AG, pria yang baru sepekan ia kenal di Facebook.
Juga pelaku pembunuhan di Loksado, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan (Kalsel). Selain membunuh, mereka juga memerkosa salah satu korban. Motifnya perampokan. (*)