bidik.co — Ekonom yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Tim Panita Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Destry Damayanti, dikabarkan sebagai orang dekat Menteri BUMN Rini M Soemarno. Destri saat ini memang menduduki posisi di Kementerian BUMN.
“Bukan staf ahli Kementerian BUMN. Dia Ketua Gugus Tugas Ketahanan Ekonomi (Kementerian) BUMN,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian BUMN Teddy Poernomo, Jumat (22/5/2015).
Destry saat ini menjabat sebagai Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk. Sebelum bergabung di PT Bank Mandiri, ia merupakan Chief Economist Mandiri Sekuritas. Di anak usaha dari Bank BUMN tersebut Destry bergabung selama lima tahun.
Destry dikenal sebagai ahli ekonomi dan keuangan. Sebagai ekonom di Bank Mandiri, ia menangani empat area, yaitu ekonomi makro, pasar finansial, analisis industrial, dan analisis regional.
Destry memulai karirnya dengan bekerja sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Tak hanya itu, ia juga pernah menjadi asisten peneliti di Harvard Institute for International Development (HIID).
Berikut latar belakang karir Destry di bidang ekonomi: Asisten peneliti di Harvard Institute for International Development (HIID) (Januari – Agustus 1989), Peneliti di Institut Manajemen FEUI (Agustus 1989 – Agustus 1990), Peneliti di Pusat Antar Universitas untuk Ekonomi, Fakultas Ekonomi UI (Agustus 1993 – Agustus 1995), Badan Analisa Keuangan dan Moneter (BAKM), Kementerian Keuangan (Agustus 1992 – Maret 1997).
Selanjutnya sebagai ekonom di Citibank Indonesia (April 1997 – Mei 2000), Penasihat Ekonomi untuk Kedutaan Inggris Jakarta (Juni 2000 – November 2003), Pengajar dan Peneliti di LPEM-FEUI (Juli 2005 – Juni 2006), Ekonom Kepala di PT Mandiri Sekuritas (Juli 2006 – April 2011), dan ekonom Kepala PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mei 2011 – sekarang).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan nama-nama yang akan mengisi posisi Panitia Seleksi (Pansel) pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pengumuman itu dilakukan Jokowi sebelum melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur dan Sulawesi Selatan di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (21/5/2015).
Ada 9 nama yang disebut Presiden Jokowi untuk mengisi jabatan Pansel KPK. “Di sini ada ahli hukum, ekonomi manajemen, psikolog, sosiolog, dan ahli tata kelola pemerintahan,” kata Jokowi.
Sebagai ketua Pansel, Jokowi menunjuk Destry Damayanti yang juga merupakan ahli keuangan dan moneter. Kemudian di posisi Wakil Ketua, Jokowi menunjuk Eni Nurbaningsih yang juga merupakan pakar hukum tata negara yang saat ini sebagai ketua Badan Pembinaan Hukum Nasional.
Selanjutnya, Jokowi menyebut Harkristuti Harkrisnowo pakar hukum pidana dan HAM yang juga merupakan ketua badan pengembangan manusia Kemenkumham. Selanjutnya Betty Alisyahbana ahli IT dan manajemen, Yenty Garnasih pakar hukum pidana ekonomi dan pencucian uang, Supra Wimbarti ahli psikologi SDM dan pendidikan, Natalia Subagyo, ahli tata negara pemerintahan, Dyani Sadya Wati ahli tata kelola pemerintahan di Bappenas dan terakhir Meutia Ganie Rochman yang merupakan ahli sosiolog korupsi dan modal sosial.
Jokowi berharap, Pansel KPK yang baru ia bentuk itu dapat langsung bekerja melakukan proses seleksi pimpinan KPK. “Pansel KPK segera bekerja dan menentukan nama-nama calon komisioner KPK dan selanjutnya dilaporkan ke presiden,” kata Jokowi. (*)