bidik.co — Presidium Koalisi Merah Putih (KMP) Pusat mengukuhkan tujuh partai politik sebagai koalisi permanen KMP Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tujuh parpol tersebut yakni DPD Partai Gerindra DIY, DPW PPP DIY, DPD Partai Demokrat DIY, DPD PBB DIY, DPD Golkar DIY, DPW PKS DIY, dan DPW PAN DIY.
Pengukuhan itu dihadiri oleh tokoh-tokoh KMP seperti Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Suryadharma Ali, Amien Rais, Akbar Tandjung, Djan Faridz, serta jajaran pimpinan KMP lainnya.
“Kami ucapkan selamat dan dukungan lahir batin untuk KMP DIY,” kata Prabowo Subiyanto.
Prabowo mengingatkan seluruh anggota parpol yang tergabung dalam KMP DIY harus saling menghormati dan saling mendukung satu sama lain.
Ia juga meminta agar seluruh anggota KMP tetap mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo, meskipun tetap kritis.
“Kita mendukung bukan asal mendukung, kalau ada kebijakan yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika, kita harus kritis,” kata dia.
Ketua Presidium KMP Pusat Aburizal Bakrie dalam kesempatan itu berpesan agar antaranggota KMP khususnya yang ada di DPRD provinsi maupun kabupaten/kota di DIY tidak saling mengutamakan ego probadi, melainkan bahu-membahu memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
“Contohlah kami di pusat, segala perbedaan kami selesaikan dengan musyawarah antarpimpinan KMP. Hanya dengan begitu KMP bisa besar,” kata Ketua Umum Partai Golkar itu.
Sementara itu, mantan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali mengapresiasi pembentukan KMP di DIY, sebab melibatkan masyarakat luas, bukan hanya antarelit parpol di daerah itu.
“Ini berarti koalisi yang hakiki, yang sesungguhnya. Bukan koalisi antarpartai politik, tapi koalisi antara partai politik dengan rakyat,” kata dia.
Acara pengukuhan ditandai dengan penandatanganan piagam deklarasi KMP DIY oleh seluruh ketua parpol yang tergabung dalam KMP DIY. Piagam deklarasi tersebut selanjutnya diserahkan kepada Ketua Presidium KMP Pusat Aburizal Bakrie.
Deklarasi struktur permanen Koalisi Merah Putih Daerah Istimewa Yogyakarta diwarnai kecaman terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo yang menaikkan harga bahan bakar minyak. “Turunkan Jokowi,” teriak massa koalisi dalam deklarasi yang berlangsung di Taman Hiburan Rakyat Purowisata Yogyakarta, Kamis sore, 20 November 2014. Teriakan itu terdengar berkali-kali dari kerumunan massa deklarasi. “Ganti Prabowo,” teriak para peserta.
Deklarasi struktur permanen Koalisi Merah Putih Yogyakarta dihadiri petinggi koalisi di tingkat pusat. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais. Keduanya datang bersamaan di lokasi. Disusul Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie bersama rombongan pejabat partai, salah satunya Akbar Tandjung. Selain mereka, ada juga Presiden PKS Anis Matta, bekas Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan penggantinya, Djan Faridz.
Adapun PBB, diwakili oleh Sukmo Harsono. Dalam sambutan, Ketua Pemenangan Pemilu PBB itu mengatakan prihatin atas kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter. Dia juga mempertanyakan apakah keputusan pemerintah itu menjadi pertanda adanya peristiwa yang terjadi pada dua bulan atau dua tahun mendatang. “Wallahu alam bishawab,” katanya tanpa menjelaskan peristiwa yang dimaksud. Ia langsung melanjutkan dengan meminta bantuan pada KMP agar PBB bisa meraih kembali kursi di DPR RI.
Di depan para petinggi KMP itu, enam pimpinan partai politik DIY menandatangani kesepakatan koalisi permanen. Mereka adalah Ketua Golkar DIY Gandung Pardiman, Ketua PAN DIY Immawan Wahyudi, Ketua PBB DIY Yunohedi, Ketua PPP DIY Syukri Fadholi, Ketua Gerindra DIY Nuryanto, dan Ketua Demokrat DIY Sukedi.
Koalisi ini bekerjasama secara tetap dalam beberapa hal. Di antaranya dalam menggalang kekuatan di DPRD tingkat provinsi dan kabupaten serta mendukung calon kepala daerah bersama-sama. “Sejak lama kami memimpikan deklarasi ini,” kata Gandung Pardiman. (*)