bidik.co – Korea Utara tengah dilanda kekeringan terburuk selama satu abad terakhir yang berpotensi mengakibatkan kekurangan pangan di negeri itu.
Kantor berita Korea Utara KCNA mengabarkan daerah-daerah penghasil beras di negeri itu, termasuk daerah pertanian utama di provinsi Hwanghae dan Phyongan, tengah kekeringan akibat minimnya curah hujan.
“Kekeringan terburuk dalam 100 tahun terakhir berlanjut di Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) mengakibatkan ladang-ladang pertanian hancur,” demikian KCNA.
KCNA menyebut, proses penanaman padi telah dilakukan di 441.560 hektar sawah. Namun, “setidaknya 136.200 hektar sawah terpanggang,” demikian dikabarkan media Korut seperti dikutip dari BBC, Rabu (17/6/2015).
Kekeringan terparah menimpa persawahan di Provinsi Hwanghae Selatan dan Hwanghae Utara. Bahkan di sejumlah area, 80 persen tanaman padi kering kerontang.
Phyongan Selatan dan Hamgyong Selatan juga terdampak. “Air di waduk pada level terendah, sementara sungai dan aliran air mengering,” kata KCNA.
Sawah-sawah yang mengering ditanami tanaman lain untuk mengurangi kerugian.
Thomas Lehman, duta besar Denmark untuk kedua Korea, mengatakan, dalam sebuah kunjugan ke Korea Utara akhir bulan lalu dia bisa melihat dengan jelas upaya warga negeri itu menggarap ladang di tengah kekeringan.
“Kekurangan air mengakibatkan banyak kerusakan untuk tanaman-tanaman musim semi dan menanam padi sangat sulit tanpa pasokan air yang cukup,” ujar Lehman.
Wartawan BBC, Stephen Evans, di Seoul mengatakan bahwa sejak kelaparan pada tahun 1990-an, Korut membuka peluang bagi pertanian swasta sehingga hasilnya makin bertambah.*****