bidik.co – Menteri Sekretaris Negara Pratikno menilai wajar permintaan Presiden Joko Widodo kepada para menterinya untuk menyusun laporan kinerja selama enam bulan. Dia pun berpendapat permintaan laporan kinerja itu seharusnya tak perlu sampai membuat menteri waswas.
“Kemarin di sidang kabinet, tolong dong saya diberikan gambaran utuh tentang mana yang belum dan sudah. Apa yang sudah dilakukan dan belum. Sangat normal, itu tugas monitoring,” ucap Pratikno di Istana Kepresidenan, Rabu (17/6/2015).
Pratikno tak mau berkomentar apakah laporan itu akan berujung pada perombakan kabinet atau tidak.
“Semua pimpinan pasti memerlukan laporan. Jadi (menteri) nggak perlu waswas ya,” ujar dia.
Menurut Pratikno, Presiden Jokowi meminta setiap kementerian/lembaga untuk membuat laporan kerja selama 6 bulan yang telah lewat. Selanjutnya, setiap kementerian/lembaga juga diharapkan membuat laporan perencanaan 6 bulan yang akan datang dan hal itu adalah wajar bila diminta presiden.
“Masing-masing menteri mengikuti apa yang ada di kementerian masing-masing. Kemarin di sidang kabinet, tolong dong saya diberikan gambaran utuh tentang mana yang belum dan sudah. Apa yang sudah dilakukan enam bulan. Sangat normal, itu tugas monitoring,” jelas Pratikno.
Sebelumnya diketahui, Presiden Jokowi mengumpulkan menteri-menterinya di Kantor Presiden untuk melakukan sidang kabinet paripurna. Adapun agenda utamanya adalah membahas rencana kerja pemerintah tahun 2016.
“Sebelum masuk ke pokok rencana kerja pemerintah 2016, saya ingin sampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan pencapaian program yang kita lakukan,” kata Jokowi dalam sambutannya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/6).
Pertama, Jokowi meminta seluruh kementerian dan lembaga menyampaikan laporan program 6 bulan mulai November sampai April 2015. “Saya minta 2 hari ini dapat diselesaikan,” tegasnya.
Selanjutnya, Jokowi meminta kementerian dan lembaga untuk menyampaikan rencana program 6 bulan ke depan. Mulai dari bulan Mei sampai Oktober secara rinci. “Tetapi tidak lebih dari 2 halaman,” kata Jokowi.*****