bidik.co — Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI tegas menolak rencana faksi politik Hamas untuk mendirikan kantor perwakilannya di Indonesia. Pasalnya, Indonesia hanya mengakui negara Palestina dan bukan faksi-faksi di dalam negara tersebut.
“Jadi Kedutaan Palestina di Jakarta itu sudah mewakili seluruh bangsa dan rakyat Palestina,” kata Direktur Jenderal Multilateral Kemlu RI, Hasan Kleib, Senin (1/12/2014).
Hasan menilai, faksi-faksi di Palestina merupakan persoalan negara tersebut. Sehingga Indonesia tidak memiliki hak untuk melakukan intervensi.
Meski demikian, sambungnya, pihaknya tidak mempermasalahkan bila Hamas masuk ke dalam Kedutaan Palestina.
“Negara Indonesia hanya mengakui negara bangsa Palestina yang diwakili Kedubes di Jakarta. Bahwa ada perwakilan unsur dari kedutaan, ya silahkan saja. Tapi tidak secara terpisah membuat kantor perwakilan (Hamas),” tegas Hasan
Menteri Luar Negeri sendiri kata Hasan akan memberikan pandangan yang sama bila DPR meminta penjelasan terkait hal tersebut. Sebab kata Hasan, Indonesia tidak memihak kepada salah satu faksi, melainkan memihak pada pemerintah yang resmi.
“Pokoknya kami tidak bisa mendukung, karena bagi kami Kedubes Palestina sudah mewakil seluruh rakyat dan Bangsa Palestina. Apakah itu dari Faksi manapun, yang penting rakyat Palestina,” demikian Hasan
Sebagaimana diketahui, Jumat (28/11/2014) lalu, DPR RI didatangi oleh sejumlah delegasi organisasi perjuangan kemerdekaan Palestina, Harokah al Muqowamah al Islamiyah atau yang lebih dikenal Organisasi Hamas. Mereka meminta ijin DPR membuka kantor perwakilan Hamas di Jakarta.
“Kami ke sini untuk bisa diizinkan untuk membuka kantor Hamas di Indonesia,” kata pimpinan delegasi Hamas Abu Umar Muhammad dalam pertemuan dengan Pimpinan DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (28/11/2014).
Abu Umar Muhammad menemui Ketua DPR Setya Novanto, bersama delegasi Hamas lainnya seperti Khalid Qadoummi dan Othman Battiri. Abu Umar menyatakan, Hamas ingin membuka perwakilannya di Indonesia mengingat Indonesia punya hubungan baik dengan Palestina.
“Sebagaimana kita punya kantor di India, Moskow, Jerman, dan lain-lain. Maka sepatutnya kami punya kantor di Jakarta,” kata Abu Umar.
Meski mengakui Indonesia sudah banyak membantu Palestina, namun akan lebih baik lagi bila ada dukungan politik dari Indonesia terhadap Palestina. Dengan begitu, Palestina bisa semakin kuat. Dirinya juga mendoakan agar Indonesia semakin kuat.
“Kalau Indonesia kuat, berarti Palestina akan meraih kemerdekaan,” kata Abu Umar disambut tepuk tangan seisi ruangan.
Ketua DPR Setya Novanto menanggapi positif permintaan Hamas untuk mendirikan kantor perwakilan di Jakarta. Apalagi Hamas dinyatakan sudah bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mendapat dukungan positif dari Jusuf Kalla.
“Karena tadi malam sudah ketemu Pak Wapres, maka Pimpinan DPR semua mendukung, maka ini sangat memudahkan rencana pembuatan kantor perwakilan di Jakarta,” tutur Novanto.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan apabila kantor perwakilan Hamas ada di Jakarta, maka Hamas dengan mudah bisa menyampaikan informasi terkait isu-isu Palestina.
“Saya kira kita akan mendukung, apalagi pemerintah juga mendukung. Ini dalam rangka menyampaikan informasi Palestina dalam menuntut hak-hak mereka,” tutur Fadli.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyambut baik rencana organisasi Hamas Palestina membuka cabang di Indonesia. Permintaan ini merupakan hal yang wajar mengingat Indonesia merupakan negara pendukung kemerdekaan Palestina.
“Permintaan itu wajar saja,” ujar Wakil Sekretaris Komisi Hukum dan Perundang-undangan MUI Luthfie Hakim, Sabtu (29/11/2014).
Menurutnya, hal ini merupakan wujud dari dukungan indonesia terhadap Palestina. Lagipula, tambahnya, selama ini Indonesia telah memberikan banyak bantuan kepada Palestina.
Untuk itu, pembukaan kantor Hamas di Jakarta, menurutnya, tidak akan memicu masalah. Hal tersebut tentu akan menjadi kebaikan antara kedua negara terutama Indonesia.
Luthfie menjelaskan, selama ini masyarakat Indonesia sudah melihat situasi dan kondisi masyarakat Palestina.
“Sudah tahu dan melihat bagaimana rakyat Palestina terzhalimi,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, selama ini hubungan antara Indonesia dan Palestina sudah sangat baik.
“Dengan adanya kantor tersebut, tentu akan membuat hubungan kedua negara ini semakin baik dan kuat,” ujar Luthfie. (*)