Home / Politik / Meski Sudah Minta Maaf, Florence Berharap Warga Yogya Cerdas dan Tak Terprovokasi

Meski Sudah Minta Maaf, Florence Berharap Warga Yogya Cerdas dan Tak Terprovokasi

bidik.co — Nama Florence mencuat saat dia menyerobot antrean Pertamax 95 di antrean mobil Di SPBU Lempuyangan Yogyakarta, Rabu (27/8/2014) lalu. Aksinya itu langsung diprotes puluhan warga yang saat itu juga sudah mengantre di pom bensin tersebut. Petugas pom bensin tak mau melayani dirinya.

Florence rupanya tak terima atas kejadian itu, dan menyampaikan kemarahannya melalui media sosial Path. Status Pathnya berisi tentang kemarahan dan hinaan kepada warga Yogyakarta.

Status Path Florence itu kemudian tersebar dan menuai kecaman terutama dari warga Yogyakarta. Puluhan warga bahkan menggelar aksi protes terhadap Florence di kawasan Bundaran UGM. Florence bahkan menuai hujatan dan dilaporkan ke polisi oleh LSM Jatisura.

Kecaman dan laporan ke polisi itu kemudian direspon Florence dengan permintaan maaf kepada warga Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan kampusnya UGM. Ia merasa bersalah atas status Pathnya yang menghina warga Yogyakarta dan berjanji tidak akan mengulanginya.

Meski demikian, Florence ia berharap agar semua pihak tenang dan tak lagi mengecam dirinya.

“Saya berharap warga Yogya menghadapi persoalan ini dengan cerdas,” kata Florence, Jumat (29/8/2014).

Florence ingin agar semua orang, khususnya warga Yogyakarta bisa bersikap bijak. Apalagi sosok yang tengah menempuh studi pascasarjana program Kenotariatan Fakultas Hukum UGM itu menilai ada pihak-pihak yang ingin memperkeruh keadaan.

“Saya berharap warga Yogya tidak terpengaruh isu berlebihan, dan adanya provokasi yang membuat keadaan makin panas. Supaya kita sama-sama bisa mengendalikan keadaan,” imbuh Florence.

Komite Etik Fakultas Hukum UGM rencananya akan memanggil Florence Sihombing Senin (1/9/2014) depan terkait status Pathnya yang menjelek-jelekkan warga Yogyakarta. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Humas UGM Wijayanti.

Florence mengaku sudah mengetahui pemanggilan oleh Komite Etik Fakultas Hukum UGM itu. Ia siap datang dan siap menerima sanksi yang setimpal atas perbuatannya.

Di sisi lain, LSM Jatisura tak mencabut laporan ke polisi meski Florence telah meminta maaf atas perbuatannya menghina warga Yogyakarta. Mereka berharap hal itu bisa menjadi pelajaran. (ai)

 

Komentar

Komentar

Check Also

Difriadi: Pilkada Harus Jadi Persemaian Demokrasi di Indonesia

Bidik.co — Bulan November 2024, rakyat Indonesia masih harus memenuhi hak dan kewajiban politiknya untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.