bidik.co — Meski sudah tiada, sosok Gus Dur masih melekat dalam diri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sosok dan pemikirannya senantiasa menginspirasi para kader dan partai dalam membangun bangsa.
“Kita ingin menegaskan bahwa PKB dan Gus Dur itu tidak bisa dipisahkan. Spirit Gus Dur adalah spirit PKB. Apa yang diperjuangkan oleh Gus Dur juga menjadi perjuangan PKB,” ujar Wasekjen DPP PKB Zainul Munasichin, Sabtu (30/8/2014).
Nilai-nilai yang diperjuangkan Sang Maha Guru seperti humanisme, demokrasi, keadilan, pluralisme, kebangsaan, keindonesiaaan, dan keumatan berusaha digali kembali oleh para kader PKB di ajang muktamar di Surabaya.
Kemudian gagasan-gagasan tersebut akan direfleksikan kembali menjadi sebuah percikan semangat dalam kehidupan sehari-sehari serta dunia perpolitikan.
Peneguhan spirit Gus Dur akan dilakukan secara simbolis dalam bentuk pembacaan komitmen bersama di ajang pembukaan muktamar pada esok hari di Hotel Empire, Jalan Embong Malang, Surabaya.
Sementara itu massa pengagum Gus Dur beda pendapat dalam menyikapi Muktamar PKB yang digelar di Surabaya, Jawa Timur.
Massa yang mengatasnamakan Gusdurian, akan membubarkan Muktamar PKB di Surabaya, namun ada yang menuding bahwa upaya itu bukan dilakukan oleh para GusDurian.
Aan Anshori, Koordinator Jaringan GusDurian Jawa Timur, menilai bahwa massa yang mengaku akan membubarkan Muktamar PKB bukan bagian dari GusDurian di bawah pimpinan putri Gus Dur Alissa Wahid.
“Nama yang mengancam akan membubarkan muktamar PKB di Surabaya sebagaimana dilansir banyak media bukan bagian dan tidak ada sangkut pautnya dengan Jaringan GUSDURian (JGD) di bawah kepemimpinan Ibu Alissa Wahid, putri sulung Gus Dur,” tegas Aan, Sabtu (30/1/2014).
Jaringan GusDurian yang dibangun Alissa Wahid, bersifat non-polittik praktis dan fokus merawat gagasan serta meneruskan perjuangan Gus Dur dengan melalui jalur kultural.
“Kami meyakini bahwa yang mencintai Gus Dur tidak akan menjualnya demi suara,” jelasnya.
Terhadap Muktamar PKB ini, Aan mengatakan bahwa sebagai mana diketahui publik sebelum Gus Dur wafat dan dalam kapasitas sebagai Keua Umum Dewan Syuro PKB pernah menandatangani surat wasiat.
Surat tersebut berisi larangan keras kepada Muhaimin Iskandar menggunakan nama, foto, dan suara Gus Dur untuk kegiatan yang dilakukannya dan jajarannya. Dengan begitu, para GusDurian memahami bagi mereka yang mencintai Gus Dur tidak akan menjual dan demi kepentingan politik.
Para GusDurian tersebar di setiap sektor dengan ciri dan fokus masing-masing. “Mereka juga biasanya berkelompok dan menamakan dirinya dengan memakai kata “Gus Dur”, seperti Jaringan GUSDURian (JGD), Barisan Kader (Barikade) Gus Dur, Jaringan Santri (Jari) Gus Dur, dan lain-lain,” tukasnya.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Koordinator GusDurian Jawa Timur Basuni Salim mengancam akan membubarkan Muktamar PKB di Empire Palace, Jalan Embong Malang, Surabaya pada 31 Agustus. Alasannya, sesuai dengan aspirasi para Kiai sepuh yang tidak menghendaki Muhaimin Iskandar memimpin PKB lagi. (ai)