bidik.co — Ada saja ulah pengursu PKB di tingkat kabupaten. DPC PKB Kabupaten Blitar menilai bahwa Muktamar kali ini PKB butuh figur baru pengganti Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum, hal itu hanya dimiliki oleh Nusron Wahid kader Partai Golkar.
Karena itu mereka beranggapan Muktamar PKB yang dilaksanakan pada 30 Agustus hingga 1 September dipastikan akan ramai. Pasalnya muktamirin pendukung Muhaimin Iskandar terbelah, salah satunya mendukung Ketua Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid maju sebagai penantang.
Apalagi sejumlah kiai NU telah ‘bertausiyah’ politik bahwa PKB butuh figur pemimpin baru. “Kalau Nusron (Nusron Wahid) positif maju, tentu muktamar bakal ramai. Sebab sepertinya hanya Nusron yang sanggup menandingi popularitas Cak Imin,” ujar Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar Imron Rosadi kepada wartawan, Jumat (29/8).
Menurut Imron, Nusron dipandang tepat jika dilawankan dengan Muhaimin. Selain memangku jabatan Ketua Umum Ansor menggantikan Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul, Nusron adalah mantan ketua umum PMII. Sebuah organisasi mahasiswa yang sebagian besar kadernya berafiliasi ke NU dan PKB.
Nusron juga dikenal dekat dengan para kiai dan pengasuh pondok pesantren Jawa Timur. Kemenangan Pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pilpres lalu, juga tidak lepas dari perannya yang tidak terlihat.
Karenanya di mata para kader PKB, kata Imron, Nusron Wahid adalah saudara dekat. Nusron adalah keluarga sendiri. Sosok NU tulen yang kebetulan mengambil Partai Golkar sebagai pilihan politiknya.
“Dan jangan lupa tidak sedikit kader PKB di daerah yang juga sebagai kader Ansor. Nama Nusron sangat familiar di internal PKB. Karenanya akan terjadi dinamika pilihan dalam kader PKB, bila Nusron maju,” papar Imron.
Meski gampang diterima, namun satu satunya penghalang yang bisa meredam langkah Nusron Wahid adalah AD ART dan tata tertib (tatib) pemilihan. Ada aturan main terkait pengabdian yang hanya bisa diubah ketika forum muktamirin menghendaki perubahan (tatib).
Pengganjal lainnya, lanjut Imron adalah prestasi Cak Imin dalam pemilu legislatif dan pilpres 2014. Keberhasilan PKB mendulang suara 9 persen dalam pileg dan sekaligus memenangkan pasangan Jokowi-JK adalah ‘investasi’ politik terbesar Cak Imin.
“Dan image itu tidak bisa diubah semudah membalikkan telapak tangan. Cak Imin terbukti memiliki prestasi yang besar dalam partai. Kalau soal tatib, karena ini politik tentu bisa diubah. Karena hanya Alquran dan Hadist yang tidak bisa diubah, “terangnya.
Tidak heran, atas dasar alasan itu, hingga hari ini suara di bawah (kader) masih mengerucut pasangan Muhaimin Iskandar (Ketua Tanfidz) dan KH Azis Mansyur (Ketua Dewan Syuro).
Pandangan berbeda namun arahnya juga sama disampaikan juga Ketua DPC PKB Kabupaten Tulungagung Adib Makarim melalui pesan BBM-nya. DPC PKB Tulungung secara tersurat masih menghendaki Cak Imin sebagai ketua umum lagi.
“Kami juga ingin Cak Imin bisa duduk sebagai menteri dalam pemerintahan baru Presiden Jokowi. Karena PKB juga sudah bekerja keras dalam pilpres, maka juga mendukung Cak Imin sebagai menteri,” jelas Adib.
Meskipun memiliki kemampuan untuk memimpin partai, Nusron akan tetap terganjal dengan aturan AD/ART PKB dan apakah Nusron Wahid juga bersedia ? (ai)