bidik.co — Wakil Ketua Umum yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Nurhayati Ali Assegaf mengatakan tidak ada pembahasan di Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat untuk berkoalisi dengan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Nurhayati justru mempertanyakan klaim Joko Widodo yang menyebut Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional kemungkinan bergabung dengan mereka.
“Tolong tanyakan ke Pak Jokowi, saya nggak tahu dari mana sumbernya, silakan tanya. Tidak ada pembahasan di DPP,” ujar Nurhayati di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Menurut Nurhayati, posisi partainya hingga saat ini masih sebagai penyeimbang. Dengan begitu, Partai Demokrat bisa mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintahan yang tidak pro rakyat.
“Kami memerintah 10 tahun, jadi tidak perlu khawatir,” katanya.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung menyatakan akan ada satu hingga dua partai yang akan bergabung dengan koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla pasca pengumuman Mahkamah Konstitusi pada Kamis (21/8/2014).
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu mengakui sudah ada pembicaraan dengan calon mitra koalisi baru itu. Namun, dia enggan mengungkapkan partai apa saja yang sudah melakukan pendekatan intensif dengan Jokowi.
Bahkan, Jokowi blak-blakan menyebut nama dua partai itu. “Nih saya ngomong apa adanya. Kemungkinan PAN dan Demokrat akan merapat. Itu kemungkinan,” kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (19/8/2014).
Jokowi berharap bergabungnya dua partai menjadikan semua program-programnya yang dituangkan dalam visi misi pada saat kampanye bisa terakomodir seluruhnya.
Dengan bertambahnya dukungan dari partai-partai di parlemen, maka tidak terlalu banyak yang menolak semua program-program yang akan dijalankan oleh pemerintahan Jokowi-JK. (ai)