bidik.co – Sebuah video memperlihatkan polisi Malaysia menghentikan pidato mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, dan memaksanya turun dari panggung. Video tersebut memperlihatkan bahwa peristiwa itu terjadi di hadapan ratusan orang yang berada dalam sebuah ruangan, Jumat (5/6/2015) pagi.
Mahathir sedianya hadir untuk acara dialog Nothing2Hide yang dijadwalkan akan mempertemukan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak dan sejumlah LSM. Acara itu membahas masalah di 1Malaysia Development Board (1MDB).
Namun, dialog dibatalkan menyusul pesan Twitter dari Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar yang mengatakan bahwa pihaknya tidak mengizinkan acara tersebut. Dalam tweet-nya pada sekitar pukul 08.50, Tan Sri Khalid Abu Bakar mengatakan, acara itu dibatalkan demi keselamatan publik.
Mahathir Mohamad sudah terlanjur berada di tempat acara dan dia menunggu di sebuah ruang VIP, menanti acara itu dimulai. Dia lalu muncul dari ruangannya dan mendapat tepuk tangan gemuruh dari orang-orang lain yang juga telah hadir.
“Saya datang ke sini hari ini untuk berbicara tentang sesuatu yang hilang, milik kita semua,” kata mantan perdana menteri itu. “Apakah kita telah merdeka atau kita masih terjajah?”
Sebelum pidatonya dihentikan dan ia dipaksa turun dari panggung, Mahathir mengecam pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak karena dinilai korup.
Baru beberapa menit berbicara, pidato Mahathir telah dipotong oleh tiga perwira polisi yang naik ke atas panggung untuk menghentikan dia berbicara. Setelah interupsi itu, mikrofon dan 2 layar video besar di podium terputus.
Mahathir sebelumnya mengkritik PM Najib untuk tidak menghidupkan kembali ambisi untuk membangun “jembatan bengkok” yang menghubungkan Johor ke Singapura.
Dalam beberapa bulan terakhir, ia juga telah menyerukan pengunduran diri Najib untuk dugaan kecurangan dalam dana investasi milik negara yang telah menumpuk utang selama 6 tahun terakhir.
Melihat ulah polisi itu, para undangan yang berjumlah sekitar 1.000 orang nampak berang. Suasana seketika menjadi rusuh, para hadirin kemudian meneriaki polisi. Beberapa dari para undangan bahkan terlihat menaiki panggung.
Mahathir kemudian diizinkan untuk berbicara dengan wartawan. Setelah konferensi pers berakhir, Mahathir kemudian dikawal oleh lebih banyak petugas polisi ke dalam mobilnya diiringi teriakan, “Hidup Tun, hidup Tun, hidup Tun!,” merujuk pada nama lengkapnya, Tun Dr. Mahathir Mohamad.*****