bidik.co — Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Dalam pertemuan itu Soetrisno mengaku hanya berdiskusi santai dan memberikan masukan dalam bidang ekonomi.
“Pertemuan ini saya menyampaikan masalah-masalah yang ada di lapangan, ya bisnis, ekonomi. Itu Pak Jokowi mengatakan on the track. Diharapkan ada pertemuan-pertemuan seperti ini lagi. Demikian juga saya sampaikan masalah-masalah ekonomi, dunia bisnis yang masih mengalami hambatan investasi,” ujar Soetrisno saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (4/6/2015).
Dalam pertemuan itu, Soetrisno mengatakan, Jokowi menyebut para menteri di kabinetnya harus lebih berani membenahi permasalahan, terutama terkait birokrasi. Sebab masalah birokrasi disadari sebagai penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi.
“Jokowi mengatakan menteri-menterinya harus berani membenahi ini, menterinya harus betul-betul bernyali. Disadari bahwa sekarang termasuk pelambatan ekonomi ini karena birokrasi yang masih menghambat. Saya kira ini penyakit lama, yang harus kita dobrak,” kata Soetrisno.
Soetrisno menyebutkan, Jokowi sangat concern untuk mewujudkan visi misi Revolusi Mental. Dia pun mengimbau kepada duni usaha untuk tetap optimis kepada pemerintah.
“Kalau dunia usaha ini pesimis, kan pergerakan ekonomi ini ditentukan oleh dunia bisnis di luar APBN. Dunia usaha harus aktif memperbaiki keadaan, harus aktif misalnya melapor ke Pak Jokowi, seperti saya sekarang ini. Melaporkan, bisa melalui SMS. Pak Jokowi sudah bertekad betul. Jangan sampai ini tidak bisa berjalan,” jelas pengusaha yang juga politisi PAN ini.
“Tadi saya lebih fokus ke masalah bagaimana kinerja ekonomi ini lebih ditingkatkan. Dan saya ada masukan-masukan, bagaimana masukan-masukan saya itu dalam rangka meningkatkan kinerja ekonomi,” tambahnya.
Soetrisno juga meyakini pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan segera melakukan perombakan kabinet. Dia menilai, hal itu bukanlah sesuatu yang aneh dan menjadi kewenangan Presiden Jokowi sepenuhnya.
“Kalau Pak JK saja sudah pernah mengatakan itu, ya mestinya Jokowi satu atap. Kan dwitunggal, jadi reshuffle bukan hal yang aneh,” kata Soetrisno.
JK sebelumnya mengungkapkan bahwa perombakan kabinet akan dilakukan setelah Lebaran. Namun, hingga kini, pihak Istana selalu menolak berkomentar dan menyatakan bahwa evaluasi kabinet selalu dilakukan secara rutin.
Soetrisno mengatakan, sejak pemerintahan terdahulu, rehusffle selalu dilakukan untuk menggenjot kinerja pemerintahan.
Saat ini, Soetrisno mengkritik lambannya dobrakan yang dilakukan untuk memangkas birokrasi. Persoalan itu, kata dia, juga disinggung Jokowi dalam obrolannya siang ini.
“Menteri harus bernyali, kalau menterinya tidak bernyali, ya bisa saja kan tidak pas di dalam kabinet ini,” ujar dia.
Soetrisno diketahui menjadi salah satu pendukung Jokowi saat pelaksanaan pemilihan presiden lalu. Meski PAN mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Soetrisno berada di belakang layar jajaran pendukung Jokowi-JK.
“Saya sejak dulu (menjaga pemerintahan), bukan sekarang. Apalagi saya dulu ikut menyukseskan tim sukses Pak Jokowi-JK,” kata Sutrisno.
Mantan Ketum DPP PAN ini menegaskan, partai berlambang matahari ini juga akan mensukseskan pemerintahan tanpa kegaduhan. Menurut dia, tidak akan ada upaya impeachment terhadap pemerintah. PAN yakin, adanya pergantian kepemimpinan itu saat Pemilu yang diselenggarakan lima tahun sekali.
“Kita akan jaga pemerintahan Jokowi-JK itu. Seperti Pak SBY kemarin 10 tahun kan. Apa yang baik zaman SBY kita ambil,” katanya menambahkan.
Dia mengakui, banyak persamaan antara PAN dengan visi Jokowi-JK. Termasuk soal pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Deal kita sejalan dengan Jokowi-JK pertumbuhan ekonomi 7 persen, pemerataan berjalan kemudian program kerakyatan itu berjalan dengan baik,” katanya.
Meski mendukung pemerintah. Namun, kalau ada program yang justru membuat rakyat sengsara, PAN akan mengkritisinya.
“Kita akan mendukung program pro rakyat dan mengkritisi program yang tidak pro rakyat,” tandasnya. (*)