bidik.co — Pemilihan pimpinan MPR diwarnai manuver politik PPP yang loncat dari Koalisi Merah Putih (KMP) ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH). PPP berharap mendapat kursi pimpinan MPR dari manuver politik ini. Namun apa daya, partai berlambang Kakbah itu justru harus ikut terhempas bersama Koalisi Indonesia Hebat karena kalah dari Koalisi Merah Putih (KIH).
PPP sebenarnya parpol anggota KMP. Namun di pemilihan pimpinan MPR kali ini, PPP ikut dalam paket yang diusung KIH.
Keikutsertaan PPP di KIH ini dipicu oleh tak diberikannya jatah kursi pimpinan MPR oleh KMP. PPP merasa dikhianati, hingga akhirnya mencari perahu baru. KIH lalu bersedia menerima PPP, memasukkan Waketum Hasul Azwar dalam paket yang diusungnya. Namun apa daya, paket itu akhirnya kalah 17 suara dari paket yang diusung KMP.
Padahal, Sekjen PPP Romahurmuziy mengatakan kepindahan parpolnya ke KIH karena memperhitungkan peluang kemenangan. KIH dinilai lebih berpeluang menang karena mengusung perwakilan DPD, Oesman Sapta, sebagai calon ketua MPR.
“Pasti pemilihan kemungkinan besar untuk menang. Kemungkinan untuk menang juga kita perhitungkan,” kata Romahurmuziy usai penandatanganan di Gedung DPR, Senayan, Selasa (7/10/2014).
Namun perhitungan itu sepertinya salah. PPP kini merasakan kekalahan pertamanya. Sedangkan untuk PDIP cs, ini adalah kekalahan kelima di parlemen.
Sebelumnya Ketua Umum DPP Partai PPP, Suryadharma Ali (SDA) mengatakan bahwa berdasarkan kesepakatan dan keputusan yang diambil, partainya bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
“Hasil rapat kami ke KIH. Sudah fix,” ucapnya usai menghadiri rapat pleno fraksi PPP, di Lantai 15 Gedung DPR, Selasa (7/10/2014).
Namun, kebersamaan itu, kata SDA hanya pada proses pemilihan pimpinan MPR RI 2014-2019 dalam sidang rapat paripurna malam ini. Artinya, partai berlambang ka’bah itu tetap berada dalam Koalisi Merah Putih (KMP).
“Tetap di KMP, tetapi untuk pemilihan MPR berada di KIH,” ujar dia.
Pun demikian, mantan menteri agama enggan menjelaskan posisi partai berlambang ka’bah itu. Ia hanya menjelaskan jika belum memberitahukan keputusan yang diambil fraksinya.
“Beliau belum tau dengan keputusan ini. Hari ini juga akan disampaikan,” tandas dia. (ai)