bidik.co — Kedua kubu besar di parlemen yang tarik menarik satu bulan terakhir ini, Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih, disebut telah berdamai. Informasi itu disampaikan politikus senior PDIP Pramono Anung melalui akun Twitter-nya, Sabtu malam (8/11/2014).
“Alhamdulilah akhirnya perbedaan KIH dan KMP selesai. Penyelesaian yang saling menghormati dan mudah-mudahan lancar,” kata Pram.
Mantan wakil ketua DPR itu mengatakan lobi politik antara kedua kubu berlangsung cukup lama. KIH, selain diwakili Pram, juga oleh Bendahahara Umum PDIP Olly Dondokambey. Sementara KMP diwakili oleh Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, Ketua MPR yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Fraksi Golkar Ade Komarudin.
Lobi politi ini bukan yang pertama dilakukan Pram dengan KMP. Pekan lalu, Senin (3/11/2014), mereka juga bertemu untuk mencari penyelesaian atas perselisihan di DPR yang berakar dari kemarahan kubu PDIP atas dikuasainya seluruh kursi pimpinan komisi oleh koalisi Prabowo. Total sudah belasan kali lobi dilakukan.
Pada lobi pekan lalu, kubu PDIP juga diwakili oleh Pram dan Olly, sedangkan KMP diwakili oleh Hatta, Ketua DPR yang juga Bendahara Umum Golkar Setya Novanto, dan Sekjen Golkar Idrus Marham.
Pernyataan Pramono dibenarkan Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto bahwa DPR RI berencana untuk membeberkan hasil lobi politik antara Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat yang telah menghasilkan solusi damai pada rapat paripurna Senin esok (10/11/2014).
“Kemarin saya tidak ikut pertemuan (KIH dan KMP) karena ada acara DPR di Puncak. Tapi Insya Allah kami berdamai, secepatnya. Kami akan langsung kerja bersama,” kata Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto, Minggu (9/11/2014).
Dalam pertemuan terakhir KIH-KMP, ujar Agus, kesepakatan dicapai dari lobi yang alot. Salah satu kesepakatan itu adalah KIH bisa langsung berpartisipasi dalam komisi-komisi yang ada di parlemen. Namun khusus untuk kursi di level pimpinan komisi, KIH diharapkan bisa bersabar.
“KIH langsung berpartisipasi dengan memberikan nama-nama anggotanya di DPR untuk mengisi komisi-komisi. Kalau sudah di dalam (komisi), bisa bicara banyak. Nanti kita dibicarakan dan didiskusikan lebih detail di komisi,” kata Wakil Ketua Umum Demokrat itu.
Pembagian kursi pimpinan komisi untuk KIH diperkirakan tak memakan waktu lama. “Paling beberapa bulan saja. Intinya kami sudah ada titik temu,” ujar Agus.
Setelah 555 anggota DPR kembali bersatu, Agus tak melihat ada alasan bagi KIH dan KMP untuk kembali berseteru. KMP dan KIH diberi ruang yang sama di level komisi sehingga koordinasi antara kedua kubu akan semakin baik.
“Pokoknya, mari kita bicarakan di dalam komisi. Tidak akan lama, hanya butuh proses. Kan aturannya harus diganti lagi pimpinan komisi,” kata Agus.
Sementara itu mengenai jatah kursi yang akan diberikan kepada KIH, Partai pendukung Koalisi Indonesia Hebat sejauh ini masih belum memperoleh kepastian soal bakal dapat 16 kursi wakil ketua di alat kelengkapan dewan (AKD).
Politikus Partai Hanura Sarifuddin Sudding mengatakan 16 kursi wakil pimpinan di AKD yang disebut oleh PDI Perjuangan siap diberikan oleh Koalisi Merah Putih sampai sekarang belum dikomunikasikan. “Jadi saya belum dapat kepastian soal itu,” kata Sarifuddin, Senin (10/11/2014).
Sarifuddin mengatakan hari ini fraksi-fraksi yang tergabung dalam KIH akan menggelar rapat membahas soal perdamaian antara kubu KIH dan KMP yang di dalamnya menyangkut pembagian kursi pimpinan AKD.
Terkait jatah kursi ini, menurut Sarifuddin, seharusnya tidak perlu terjadi jika KMP sejak awal tidak merebut seluruh posisi pimpinanan di AKD. “Kami kan inginnya proporsional seperti DPR periode sebelumnya,” ujar dia.
Sarifuddin juga menekankan bahwa dengan akan diberinya sebagian kursi wakil ketua kepada KIH bukan berarti sebagai jalan keluar terbaik. “Seakan-akan KIH memburu jabatan,” kata Sarifuddin.
Sarifuddin menambahkan, pihaknya sangat berharap segera tercapai perdamaian di parlemen dan akan sangat menghargai bila KMP dapat berlaku adil dalam pengisian jabatan di AKD. “Ini supaya DPR bisa cepat bekerja,” ujar dia.
Selain Hanura, politikus Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Kadir Karding juga belum mengetahui rencana islah antara kubunya dan KMP hari ini, Senin (10/11) terkait kesepatakan pembagian kursi wakil pimpinan di AKD. Bahkan politikus PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga, juga mengatakan hal yang serupa. Dia meminta soal itu langsung ditanyakan kepada Pramono Anung.