Home / Politik / Pramono: Kongres Hanya Sahkan Megawati Jadi Ketum Kembali

Pramono: Kongres Hanya Sahkan Megawati Jadi Ketum Kembali

bidik.co — Politisi PDI Perjuangan Pramono Anung memastikan bahwa Megawati Soekarnoputri akan kembali menjadi ketua umum partai pada Kongres April mendatang. Pasalnya, mayoritas kader sudah sepakat untuk mencalonkan Mega kembali.

“Mayoritas semuanya mencalonkan Ibu Mega jadi Ketum. Dan semuanya sudah minta beliau maju lagi. Maka kongres nanti memberikan pembekuan dan legitimasi untuk ibu Mega jadi ketum lagi,” kata Pramono di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/3/2015).

Maka dari itu lanjut Pramono, pada kongres nanti, partainya akan langsung menunjuk Presiden RI kelima tersebut sebagai ketua umum.

Alasan Mega masih diinginkan, lanjutnya, karena PDIP berhasil memenangkan pemilu 2014 lalu. Bahkan mampu menjadikan kader terbaik PDIP sebagai presiden.

“Karena yang lalu menang di pilpres maka orang nggak perlu berspekulasi saat ketum Mega (lagi),” tandas anggota DPR ini.

Sementara itu sebelumnya Poltracking melakukan survei pakar dan opinion leader untuk menyongsong Kongres PDI Perjuangan. Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda mengungkapkan, Joko Widodo direkomendasikan menjadi ketua umum PDI Perjuangan.

“Dalam survei ini ada sembilan nama kader yang muncul, Ganjar Pranowo, Hasto Kristiyanto, Joko Widodo, Maruarar Sirait, Megawati Soekarnoputri, Pramono Anung, Prananda Prabowo, Puan Maharani dan Tjahjo Kumolo,” ungkapnya di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2015).

Dia menambahkan, ada 10 aspek penilaian dalam survei kali ini. Aspek tersebut antara lain integritas dan rekam jejak, kompetensi dan kapabilitas, visi dan gagasan, komunikasi elite, komunikasi publik, akseptabilitas publik, pengalaman dan prestasi memimpin, kemampuan memimpin organisasi partai, kemampuan memimpin koalisi dan kemampuan memimpin dalam pemerintahan dan negara.

Hanta mengatakan, dalam sepuluh aspek tersebut, Joko Widodo memiliki nilai rata-rata tertinggi dalam survei kali ini. Namun, untuk penilaian kemampuan memimpin organisasi dan partai, Pramono Anung lebih baik dibandingkan Joko Widodo.

“Jokowi memimpin untuk semua penilaian, namun berbeda dalam kemampuan memimpin organisasi. Pramono Anung lebih tinggi karena pernah menjadi Sekjen PDI Perjuangan,” tuturnya.

Berdasarkan kesimpulan Poltracking ada empat calon Ketua Umum PDI Perjuangan yang direkomendasikan. Berdasarkan nilai rata-rata untuk 10 aspek penilaian, posisi tertinggi Jokowi memiliki nilai rata-rata 7,68, Ganjar Pranowo memiliki nilai rata-rata 7,41, Pramono Anung memiliki nilai rata-rata 7,35 dan Maruarar Sirait memiliki nilai rata-rata 7,03.

“Berdasarkan pendapat pakar/opinion makers pada survei ini, figur yang paling direkomendasikan menjadi Ketum PDIP adalah Jokowi (29,35%), Pramono Anung (28,73%) dan Ganjar Pranowo (19,85%),” tegasnya.

Dalam survei kali ini, Poltracking menggunakan metode uji kelayakan figur melalui tiga tingkatan penyaringan. Pertama dengan uji kelayakan kandidat, dilakukan melalui meta-analisis. Kedua, dengan melakukan focus group discussion untuk menganalisis nama-nama kandidat. Dan terakhir, penilaian masing-masing figur terseleksi dilakukan oleh para pakar dan tokoh yang memiliki pengaruh opini di publik.

“Jumlah juri penilai dari riset ini adalah 200 pakar yang tersebar di Indonesia,” tutup Hanta.

Sebelumnya, dalam Rapat Kerja Nasional IV PDI Perjuangan di Semarang akhir pekan lalu, Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo ( Jokowi) mengusulkan Megawati Soekarnoputri menjadi ketua umum lagi.

Megawati mengungkapkan alasan utama dia siap menjadi ketua umum PDI Perjuangan lagi adalah demi membantu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Megawati mengakui usulan itu juga datang dari Jokowi.

“Enggak tau ya ini (Jokowi) tiba-tiba inspirasinya apa sehingga memang saya kaget juga. Kebetulan saya lagi makan salak hampir saja ketelan bijinya,” kata Megawati kepada wartawan di arena Rakernas IV PDIP, Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (20/9). (*)

Komentar

Komentar

Check Also

Nuroji: Pilkada Harus Jadi Ajang Pendidikan Politik Bagi Masyarakat

Bidik.co— Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 bakal digelar pada November 2024. Pilkada yang terdiri …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.