bidik.co — Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) hari ini melemah terhadap rupiah. Dolar AS pun lengser dari level Rp 13.000.
Seperti dikutip dari data perdagangan Reuters, Selasa (24/3/2015), pagi tadi dolar AS dibuka sudah melemah di Rp 12.990 dibandingkan posisi pada penutupan kemarin di Rp 13.013.
Secara perlahan tapi pasti, dolar AS terus melemah sampai ke titik terendahnya hari ini di Rp 13.955. Indeks tidak lagi menyentuh level Rp 13.000 sampai siang hari ini.
Investor melepas dolar AS sambil menunggu kepastian mengenai naiknya suku bunga acuan AS yang akan dilakukan The Federal Reserve (The Fed). Sampai saat ini memang belum ada kepastian mengenai rencana ini.
Pekan lalu, dolar AS merosot tajam mencapai titik terendah dalam tiga tahun terhadap euro. Kala itu dollar index (DXY) jatuh 1,37%, termasuk koreksi harian terbesarnya sejak September 2013.
Hal itu konsisten dengan kondisi pekan lalu. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan, Kamis (19/3/2015), menguat hingga menembus di bawah 13.000.
Seperti dikutip dari data Bloomberg, di pasar spot, mata uang Garuda pada pukul 08.17 WIB menguat tajam ke posisi Rp 12.990 per dollar AS, dibanding penutupan kemarin pada Rp 13.178.
Hari ini, rupiah diprediksi kembali berpeluang menanjak seiring tertekannya dollar AS. Sesuai dugaan, The Fed menghilangkan kata “sabar” dalam pernyataannya. Akan tetapi, di luar dugaan, survei internal The Fed justru memangkas proyeksi suku bunga The Fed sehingga menyebabkan harapan kenaikan suku bunga yang agresif jatuh.
Kejatuhan tersebut, menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, bersamaan dengan kejatuhan indeks dollar AS dan imbal hasil US Treasury hingga dini hari tadi. Mata uang lain, seperti yen dan euro, pun mendapatkan momentum untuk menguat tajam terhadap dollar AS.
“Dollar AS diperkirakan masih akan lemah di perdagangan Asia pagi ini,” demikian ungkap Riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.
Walaupun mata uang di Asia melemah hingga sore kemarin, rupiah berhasil menguat. Intervensi oleh BI semakin aktif tidak lama setelah pernyataan bulanan rapat dewan gubernur dirilis.
Pada kesempatan lain, pejabat BI juga mengatakan bahwa nilai tukar rupiah sudah jauh lebih lemah dari nilai fundamentalnya. Rupiah diperkirakan menikmati momentum penguatan hari ini menyusul pelemahan dollar AS. (*)