Wednesday , February 12 2025
Home / Politik / Said Aqil: Islam Harus Bawa Misi Persaudaraan dan Ukhuwah

Said Aqil: Islam Harus Bawa Misi Persaudaraan dan Ukhuwah

bidik.co — Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj mengatakan, kondisi Indonesia yang aman dan damai membuat Islam Indonesia menjadi perhatian dunia. Oleh sebab itu, sudah saatnya NU harus “go internasional”. Menurut dia, NU berperan menghadirkan Islam Indonesia yang damai, santun, berbudaya, dan membawa rahmat.

“Kita harus memperkokoh Islam Nusantara sebagai peradaban Indonesia. Kita bangun peradaban Islam yang membawa misi persaudaraan dan ukhuwah,” kata Said Aqil, Minggu (10/5/2015).

Menurut Said Aqil, dirinya sangat prihatin melihat kondisi negara-negara Islam di Timur Tengah yang penuh gejolak dan perang. Keprihatinan ini termasuk dengan adanya gerakan ISIS yang berperilaku di luar batas, yang dengan keji membunuh orang-orang yang tidak sepaham.

“Ini benar-benar menjijikkan,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan kepada warga Nahdliyin di Kendal, Jawa Tengah, agar mampu menghadapi liberalisasi yang sudah merambah ke berbagai bidang. Baik itu liberalisasi ideologi, liberalisasi informasi, dan liberalisasi budaya.

Dalam kesempatan ini, NU juga disebut akan membangun Rumah Sakit NU di Kendal. Ketua pembangunan RS NU, Mustamsikin mengatakan, pembangunan Rumah Sakit NU di Kendal membuktikan NU Kendal memiliki kepedulian terhadap kesehatan masyarakat. Mustamsikin yang juga menjabat sebagai wakil bupati menambahkan, di tahun 2015 ini pembangunan RS NU Kendal sudah bisa dimulai.

“Kami sudah punya lahannya Tinggal membangun rumah sakitnya,” kata Mustamsikin. (K9-11)

Sebelumnya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsudin mengatkan, Indonesia sepakat turun tangan dalam mendamaikan negara-negara Arab yang terlibat pertikaian.

Usai menghadiri pertemuan dengan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla serta sejumlah tokoh Islam, di rumah dinas Wakil Presiden, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2015), Din mengatakan kesepakatan tersebut diambil setelah Wapres dan para peserta pertemuan bertukar pikiran selama hampir sekitar tiga jam.

“Kami semua tadi sepakat untuk mendorong pemerintah Indonesia, khususnya Wapres untuk mengambil prakarsa sebagai negeri muslim terbesar di dunia, untuk mendamaikan sesama yang bertikai muslim di sana (Timur Tengah),” katanya.

Langkah tersebut diamanatkan dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yakni menciptakan kedamaian dan ketertiban dunia. Selain itu menurut Din dengan selesainya konflik di Timur Tengah, hal itu tentunya mengurangi potensi Indonesia terkena imbas dari konflik tersebut.

“Kita berharap langkah-langkah ini akan berhasil, dan apa yang terjadi di luar tidak terbawa ke dagri. Kita semua, kami semua sepakat agar gejolak yang terjadi di dunia Islam ini tidak masuk ke dalam negeri kita,” ujarnya.

Islam adalah agama rahmatan lil alamin kata Din, yang berarti membawa berkah bagi alam semesat. Tentunya upaya mendamaikan konflik di Timur Tengah bagian dari merealisasikan semangat agama Islam.

“Kesempatan ini juga kami mengimbau pada seluruh umat Islam, dan bangsa Ind marilah kita pelihara kerukunan, kedamaian di negeri kita tercinta ini, dengan tetap mengedepankan, jalan tengah yang sering disebut dengan moderat tadi,” terangnya.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dalam kesempatan yang sama menambahkan, bahwa pemerintah mengakui di era globalisasi ini semua negara akan saling berkaitan. Konflik berkepanjangan di Timur Tengah termasuk yang dipicu pergerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), tentunya juga akan merugikan Indonesia.

“Kita sepakat bahwa yang pertama, kita harus menjaga situasi nasional kita, paham-paham yang radikal dan tentu ingin menghilangkan nation state, itu menyeleweng dari agama, tentu harus kita atasi dan lawan,” terangnya.

Pemerintah belum menentukan rencana detail, namun sudah menentukan langkah awal. Pada Rabu pagi (15/4), Presiden Joko Widodo yang akan didampingi oleh dirinya, akan menemui Duta Besar dari negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di Istana Presiden, membahas soal konflik tersebut. (*)

Komentar

Komentar

Check Also

Difriadi: Pilkada Harus Jadi Persemaian Demokrasi di Indonesia

Bidik.co — Bulan November 2024, rakyat Indonesia masih harus memenuhi hak dan kewajiban politiknya untuk …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.