bidik.co – Muktamar kubu Suryadharma Ali di Jakarta berlangsung seru saat perwakilan DPW menyampaikan pandangan umum. Ketua DPW Sulawesi Utara Ja’far Alkatiri mengklaim ditawari jadi dubes agar bergabung di kubu Romahurmuziy Cs.
“Saya dipanggil bertemu seseorang yang disarankan dipecat tadi (kubu Romi -red). ‘Bung Ja’far tolong dalam barisan kami, saya jaminkan Anda dubes di Timur Tengah. Kalau tidak, ada 3.600 jabatan kepresidenan baru yang Anda salah satu ambil jabatan itu,” kata Ja’far di Muktamar kubu SDA di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (31/1/2014) dini hari.
Jika tidak menerima tawaran itu, lanjut Ja’far, ia akan dijamin kesejahteraan hidupnya asalkan gabung dalam barisan Romahurmuziy. “Saya katakan karena itulah saya memilih Muktamar Jakarta!” ucapnya disambut tepuk tangan peserta Muktamar.
Ja’far yang mengaku sudah dipecat oleh kubu Romi itu meyakini bahwa Muktamar yang sah adalah kubu Suryadharma Ali karena mengantongi keputusan Mahkamah Partai dan Majelis Syariah. Hal itu diatur UU Parpol, soal posisi putusan Mahkamah Partai untuk menentukan keabsahan kepengurusan.
”Tadi sore sudah diinventarisir (kubu Romi) anggota DPR dan DPRD yang akan dipecat. Saya minta ketua umum terpilih untuk melakukan tindakan advokasi tak takut ancaman apapun!,” pekiknya disambut sekali lagi tepuk tangan.
Ia menyinggung soal surat Menteri hukum dan HAM yang mengesahkan kepengurusan Romi Cs. Menurutnya, PPP kubu SDA bersama KMP akan mengajukan interpelasi kepada Menkum HAM atas surat tersebut.
“Dalam dua hari ini sudah dianjikan ketua umum Pak Suryadharma Ali, KMP akan teken hak interpelasi. (Hak interpleasi) Ini syarat ketua umum (pengganti SDA). Mudah-mudahan kita tidak saja lawan secara hukum tapi secara politik,” tegas pria yang disapa Habib itu.
Sementara Suryadharma Ali (SDA) berang mendengar ‘nyanyian’ kader PPP yang menyebut DPW dijanjikan uang miliaran jika ikut bergabung dalam kubunya. SDA pun akan menuntut kader tersebut karena merasa difitnah dengan pernyataan itu.
“Itu fitnah besar, kalau benar (kader itu) ngomong demikian akan saya tuntut,” kata SDA sebelum pembukaan Muktamar VIII PPP versi kubunya di Hotel Sahid Jakarta, Kamis (30/10).
SDA menegaskan, tidak ada iming-iming baik jabatan maupun uang yang dijanjikan kepada siapapun. Apalagi, kata dia, uang yang jumlahnya miliaran yang akan diberikan kepada masing-masing dewan perwakilan wilayah (DPW).
“Miliaran rupiah darimana (untuk) satu DPW, duit dari langit,” ujar mantan menteri Agama ini.
Sebelumnya diberitakan, Ketua II DPW PPP Nusa Tenggara Barat (NTB), Nurddin Ranggabarani, mengaku diiming-imingi jabatan dan uang miliaran rupiah untuk bergabung dalam kubu SDA.
Nurddin menceritakan, bersama Wakil Ketua DPW PPP NTB Tuan Guru Hazmi Hamjar, dia sempat mendapat telepon dari SDA. Dia ditawari untuk mau menerima jabatan menjadi ketua DPW dan diminta segera menghadap ke Jakarta.
Pulang dari Jakarta, ia dijanjikan akan bawa pulang SK sebagai ketua DPW dan melakukan konsolidasi ke seluruh cabang dengan anggaran yang tidak sedikit. “Ini jabatan dikasih kita, trus anggaran juga,” kata Nurddin, Rabu (29/10), dalam pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah IV PPP NTB di Mataram yang berlangsung pada tanggal 29-31 Oktober 2014.
Menurutnya, hal itu bisa menjadi bibit-bibit perpecahan dan semakin menghancurleburkan partai. “Bukan hitungan Rp 100 juta-Rp 200 juta, miliaran yang mereka tawarkan untuk menghancurkan NTB dianggarkan. Kalau itu kita inginkan, hancur partai ini,” katanya. (*)