bidik.co --- Seluruh rakyat Indonesia perlu bersama merenungi dan kembali kepada jati diri bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari sebuah bangsa yang besar, masyarakat juga harus menyadari bahwa Indonesia terdiri atas berbagai budaya dan kepercayaan dalam balutan persaudaraan. “Kita harus menyadari bahw kita adalah bangsa yang besar. Karena itu, kita perlu kembali pada etos kerja yang tinggi. Kembali kepada kedisiplinan kita yang tinggi. Kembali kepada etika bermasyarakat yang tinggi. Kembali kepada budi pekerti, kesantunan, dan kesopanan kita yang baik,” tutur Anggota MPRR RI dari Fraksi Partai GERINDRA, Sri Meliyana dalam Sosialisasi Hasil Keputusan MPR RI, di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sabtu 9 Maret 2019. Dalam hal ini, Sri Meliyana juga memberikan penjelasan mengenai pengertian dari jati diri bangsa yang merupakan pandangan hidup yang berkembang di dalam masyarakat, yang kemudian menjadi kesepakatan bersama. “Yang dimaksud jati diri bangsa adalah pandangan hidup yang berkembang di dalam masyarakat yang menjadi kesepakatan bersama, berisi konsep, prinsip, dan nilai dasar yang diangkat menjadi dasar negara sebagai landasan statis, ideologi nasional, dan sebagai landasan dinamis bagi bangsa yang bersangkutan dalam menghadapi segala permasalahan menuju cita-citanya,” tutur Meliyana menjelaskan. Terdapat dua hal yang menurut Meliyana cukup penting untuk menyikapi kondisi bangsa saat ini dan kembali pada jati diri bangsa Indonesia. “Pertama, semangat keagamaan kita telah diberi ruang oleh negara. Oleh sebab itu, gunakan ruang yang besar untuk kembalikan semangat ukhuwah kita,” tuturnya. Menurut Anggota Komisi X DPR RI ini, semangat inilah yang harus diajarkan dan disebarkan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Termasuk dalam semangat tersebut ialah nilai-nilai budi pekerti, etika, kesantunan, dan kesopanan. “Karena dari situ kita bisa mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain. Semangat keagamaan ini harus kita pakai untuk ke arah sana,” tambahnya. Kemudian yang kedua, dalam hal pendidikan, Meliyana menyatakan perlu adanya upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentunya dengan didasari pada nilai-nilai agama, moralitas, integritas, dan mentalitas yang baik. “Percuma anak-anak kita pandai tapi ini (nilai-nilai dasar) tidak ada. Tidak ada artinya!” pungkas Meliyana. (is)