bidik.co — Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie untuk kedua kalinya meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo terkait pemilihan presiden beberapa waktu lalu.
“Sekali lagi saya mohon maaf, dulu jadi tim sukses calon nomor satu, meskipun saya juga berdoa untuk Bapak Jokowi,” katanya di hadapan Jokowi saat pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI 2014 di Gorontalo, Jumat (5/12/2014) malam.
Rusli mengaku pernah sama-sama mengobrol santai di sebuah bis bersama Jokowi yang saat itu adalah Gubernur DKI.
“Berkesan bagi saya waktu itu duduk di bis berdampingan menuju istana untuk menerima DIPA dari Presiden SBY dan ternyata bulan ini Pak Jokowi sendiri yang akan menyerahkan DIPA kepada saya,” ungkapnya.
Sebelumnya, saat bertemu di Istana Merdeka gubernur juga pernah mengungkapkan permohonan yang sama kepada Jokowi.
Ia berharap masalah politik yang sudah berlalu tidak akan mengganggu hubungan pemerintah pusat dan daerah, khususnya Provinsi Gorontalo yang saat itu menjadi salah satu penyumbang suara bagi Prabowo-Hatta.
Selain masalah politik, gubernur juga membeberkan persoalan listrik yang belum teratasi di daerah tersebut.
“Saya lebih senang saat presiden ada di ruangan ini kemudian listrik padam, agar bisa sama-sama merasakan krisis listrik yang kami alami,” tambahnya.
Presiden RI Joko Widodo akhirnya tiba di Bandara Jalaluddin Gorontalo, Jumat pukul 19.21 Wita, setelah sekitar dua jam molor dari jadwal yang ada.
Jokowi tiba didampingi ibu negara Iriana dan Mensesneg Praktino, serta disambut secara adat Gorontalo oleh sejumlah pemuka adat dan pejabat pemerintah daerah.
Penyambutan adat “Mopotilolo” diberikan kepada petinggi negara yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di Provinsi Gorontalo.
Usai prosesi adat, presiden langsung menuju lokasi kegiatan untuk membuka Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI 2014 di Universitas Negeri (UNG) Gorontalo.
Sementara itu ratusan mahasiswa Universitas Gorontalo (UG) melakukan unjuk rasa di depan kampus di Limboto, Kabupaten Gorontalo, jelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Aksi yang dipimpin langsung Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa UG, Yowan Sukarna tersebut, digelar sejak pagi hingga sore dengan pengawalan sejumlah aparat keamanan.
Dalam orasi yang disampaikan para orator aksi, mereka menyatakan penolakannya atas kebijakan presiden Jokowi terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak.
Sementara itu, di perbatasan antara Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo telah bersiaga ratusan aparat kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), lengkap dengan peralatan anti huru hara.
Tidak ketinggalan warga sekitar yang juga berkumpul di kompleks simpang lima telaga itu, dengan tujuan hendak melihat langsung sosok Presiden Jokowi.
“Saya penasaran, seperti apa sosok pak jokowi, selama ini saya hanya sering melihat beliau di media massa,” kata Umar yang berasal dari Kecamatan Kota Timur.
Warga berharap aksi unjuk rasa itu dilakukan dengan tertib dan tidak mengganggu kepentingan umum, terutama saat kedatangan Presiden Jokowi.
Warga Kecamatan Telaga, Ipol, yang juga sedang berada di simpang lima tersebut mengaku bahwa dirinya penasaran dengan banyaknya aparat kepolisian serta TNI berkumpul di tempat itu.
“Seperti ini mungkin situasinya jika presiden mau datang,” ujar Ipol.
Sesuai jadwal yang ada, Presiden Jokowi akan berkunjung ke Gorontalo untuk membuka kegiatan Silatnas ICMI serta meninjau beberapa proyek pembangunan di daerah. (*)