Bidik.co — Teh (bahasa Inggris: tea) adalah minuman yang mengandung kafeina, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas.
Istilah “teh” juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya teh rosehip, camomile, krisan dan jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.
Pengolahan dan pengelompokan
Setelah dipetik, daun teh segera layu dan mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan. Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin. Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan.
Pengolahan daun teh sering disebut sebagai fermentasi, walaupun sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakan ragi dan tidak ada etanol yang dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan teh ditumbuhi jamur yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur racun dan unsur bersifat karsinogenik.
Pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi: pertama, teh putih. Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup juga mulai populer.
Kedua, teh hijau. Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun powder).
Ketiga, oolong. Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari.
Keempat, teh hitam. Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan (India, Sri Lanka, Bangladesh) dan sebagian besar negara-negara di Afrika seperti Kenya, Burundi, Rwanda, Malawi dan Zimbabwe.
Manfaat
Teh merupakan sumber alami kafeina, teofilin, dan antioksidan (zat yang memiliki peranan penting untuk melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas berlebih) dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Cita rasa agak pahit dari teh merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.
Teh memiliki antioksidan, yang kaya akan manfaat kesehatan, seperti melawan peradangan dan mencegah pengerasan pembuluh darah. Itu sebabnya, konsumsi teh dapat meminimalisir risiko stroke dan penyakit jantung.
Namun demikian, riset yang dipublikasikan oleh laman Health juga membuktikan, konsumsi teh pada orang berusia lanjut, minimal lebih dari dua cangkir seminggu, memiliki risiko penurunan memori terkait usia yang lebih rendah.
Orang yang rutin minum teh juga memiliki kepadatan tulang yang lebih tinggi dan tingkat pengeroposan tulang yang lebih lambat.
Sayangnya, teh mengandung tanin yaitu senyawa makanan yang termasuk dalam kategori senyawa polifenol (senyawa yang mampu menyumbangkan atom hidroksilnya kepada radikal bebas), yang mengganggu penerapan zat besi. Riset 1982 pernah membuktikan, konsumsi teh bisa menurunkan kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi hinga 62 persen.
Untuk mencegah hal tersebut kita bisa memperbanyak konsumsi makanan nabati yang banyak mengandung vitamin C. Jenis makanan tersebut membantu meningkatkan penyerapan zat besi hingga 85 persen. Contoh makanan nabati kaya vitamin C antara lain brokoli, kiwi, stroberi.
Untuk Indonesia, jenis teh yang paling populer adalah teh bunga dengan campuran kuncup bunga melati yang disebut teh melati atau teh wangi melati. Konsumsi teh di Indonesia sebesar 0,8 kilogram per kapita per tahun, masih jauh di bawah negara-negara lain di dunia, walaupun Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar nomor lima di dunia. (is)