bidik.co – Presiden terpilih Joko Widodo memastikan Tim Transisi bekerja dengan surat resmi saat berkoordinasi dengan Kementerian Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Surat resmi sebagai tanda bukti keabsahan kerja Tim Transisi ditandatangani Joko Widodo.
“Kalau ada yang di luar koordinasi ya mungkin di luar Tim Transisi. Bisa saja,” kata Joko Widodo saat bersilaturahmi dengan fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (7/9/2014).
Menurutnya, Tim Transisi bekerja mengumpulkan data sekaligus informasi dari kementerian pemerintahan SBY-Boediono. Informasi dan data yang diperoleh bakal menjadi kajian Jokowi- Jusuf Kalla di masa mendatang.
“Kita sudah buat surat ditandangangani dan sudah disampaikan ke Menko supaya tim bisa koordinasi. Tapi kalau memang ada tim yang dianggap ‘nyelonong’, mungkin terlalu bersemangat, ditegur saja, diingetin,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden SBY mendapati pesan pendek dari jajaran pemerintah lantaran Tim Transisi mengundang pertemuan untuk membahas masalah di Tanah Air. Atas pesan pendek itu, SBY pun buka suara.
“Saya beberapa saat lalu mendapat pesan dari SMS, bukan hanya jajaran pemerintahan, melainkan juga di luar kalau ‘Pak, saya diundang oleh tim untuk membahas A, B, C, D’. Saya bilang, itu tidak tepat. Mengundang membahas soal apa yang masih dalam tanggung jawab saya, apalagi mengkritisi atau mengubah ini-itu, ya saya bilang kurang tepat,” keluh SBY.
Wakil Presiden terpilih Jusuf Jalla enggan mengomentari keluhan SBY. Ia menilai, pernyataan SBY tidak mengganggu masa transisi. Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu optimistis transisi berjalan apik.
“Kemarin ada teman yang terlalu banyak bertanya mungkin. Sekarang kan sudah diatur harus bertemu Menko atau Seskab, sebelumnya kan enggak ada,” ujarnya seraya menyangkal Tim Transisi melakukan intervensi.
“Tim punya pandangan, itu pasti. Dan itu sah-sah saja,” ungkapnya.
Deputi Tim Transisi Hasto Kristianto senada dengan Jusuf Kalla. Ia memastikan tidak ada intervensi dari Tim Transisi terhadap pemerintahan SBY-Boediono. Hasto menantang SBY untuk mengungkap sosok yang dianggap mengintervensi pemerintahan.
“Kami mengharapkan jajaran pemerintahan untuk tidak ragu-ragu mengungkapkan siapa orangnya itu,” ujar Hasto.
Ia mengatakan, Tim Transisi dibentuk untuk menjalin komunikasi antara pemerintahan saat ini dengan pemerintahan baru. Komunikasi itu pun hanya dilakukan oleh ketua Tim Transisi, yakni Rini Soemarno.
“Tidak ada yang memiliki kemampuan melakukan koordinasi selain itu (ketua tim transisi). Kami juga mengimbau kementerian bahwa komunikasi hanya bisa dijalankan oleh ketua tim. Di luar itu hanya bentuk partisipasi,” urainya.
Besok Tim Transisi dijadwalkan bertemu Menko Perekonomian Chairul Tanjung
“Menko Perekonomian kita jadwalkan besok untuk bertemu,” kata Deputi Tim Transisi Andi Widjojanto, di Gedung Kemenlu, Jakarta, Selasa (9/9/2014).
Andi tak membeberkan apa yang akan dibahas dalam pertemuan dengan Chairul Tanjung besok. Ia hanya mengatakan belum mengetahui jadwal pasti pertemuan tersebut.
“Masih ditunggu konfirmasi waktunya,” tandas Andi. (if)