bidik.co – Wakil Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Susilo Siwoutomo mengungkapkan, Jero Wacik sering menyampaikan permintaan maaf kepada bawahannya jika melakukan kesalahan. Kebiasaan tersebut kata dia sudah dilakukan sejak Jero menjabat sebagai Menteri ESDM.
“Bukan masalah salah atau benar. Beliau sampaikan (perminaan maaf) selama memimpin, salah kata sudah biasa,” ujar Susilo di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (3/9/2014).
Lebih lanjut kata Susilo, pada kesempatan rapat besama jajaran pejabat ESDM yang selesai pukul 19.30 WIB malam, Jero pun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh yang hadir dalam rapat tersebut.
“Tentunya, akan dijalankan sesuai proses yang hukum yang ada,” kata dia.
Ia mengaku tidak tahu soal dugaan pemerasan yang dilakukan Menteri ESDM Jero Wacik.
“Kami bukan menyangkal, tapi kami belum tahu persis unsur pemerasan yang dimaksud,” ujar Susilo.
Menurut Susilo, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, Jero tidak pernah melakukan intervensi kepada anak buahnya. Bahkan Jero disebut tidak pernah memerintahkan suatu hal terkait dengan pemberian uang. “Beliau tidak pernah memerintahkan sesuatu yang kaitannya menyuruh anak buahnya memberi apa-apa ke beliau.”
Kendati demikian, Susilo menyerahkan seluruhnya pada proses hukum yang akan dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebab, menurut dia, KPK pasti memiliki dasar berpikir dalam menentukan status hukum seseorang.
Susilo menuturkan seluruh pejabat eselon I dan karyawan di Kementerian ESDM menyatakan siap jika dipanggil untuk menjadi saksi Jero. “Beliau sampaikan, kalau seandaianya ada yang menjadi saksi, kami sampaikan sesuai kapasitas masing-masing.”
Susilo juga sempat tak percaya bahwa bosnya, Menteri ESDM Jero Wacik ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selama menjadi Wamen, sebutnya, dia sering menemani Jero makan siang bersama menyantap mie instan dan sate. “Sebagai sahabat dan atasan saya, sering saya menemani makan siang, ada kalanya mie rebus dan sate,” kata Susilo.
Dia menambahkan, ketidakpercayaan kabar penetapan Jero sebagai tersangka juga karena di menilai bosnya tersebut sebagai orang orang baik dan jujur. Bahkan kata Susilo, Jero tidak pernah melakukan intervensi terkait pekerjaan kepada anak buahnya.
Dari penilaiannya itu, Susilo yakin bahwa kesederhanaan Jero Wacik tidak hanya dirasakan oleh dia saja, tetapi setiap bawahannya pun pasti bisa mengungkapkan hal yang sama akan kesederhaan Jero. “Kesederhanaan beliau, tentunya bisa disampaikan atau dijelaskan oleh yg lain. Apapun akan beliau lakukan akan tetap di Indonesia,” kata Susilo. (if)