Home / Ekobis / PP WI: WI Komitmen Dampingi Pelaku Usaha Miliki Kompetensi Unggul

PP WI: WI Komitmen Dampingi Pelaku Usaha Miliki Kompetensi Unggul

Bidik.co —Tangerang– Pengurus Pusat (PP) Wanita Islam menggelar Workshop Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Herbal Preneur dengan tema “Standarisasi, Inovasi, dan Kolaborasi Menuju Daya Saing Produk Herbal Lokal” di Tangerang, Ahad 7 September 2025. Kegiatan ini menghadirkan pelaku usaha mikro dan kecil (UMK), akademisi, serta lembaga pemerintah terkait, dengan tujuan memperkuat mutu, keamanan, dan daya saing produk herbal berbasis bahan alam.

Produk bahan alam telah lama menjadi bagian dari kehidupan manusia, baik sebagai pangan olahan, obat tradisional, kosmetik, maupun produk industri lainnya. Namun, maraknya informasi keliru serta masih terbatasnya literasi masyarakat mengenai keamanan produk herbal menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, workshop ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya standar mutu, sertifikasi halal, serta strategi inovasi dalam pengembangan produk lokal.

Dalam sambutannya, Ketua Bidang Ekonomi Pimpinan Pusat Wanita Islam, Husna menegaskan pentingnya pemberdayaan ekonomi keluarga melalui penguatan kapasitas perempuan di sektor usaha herbal. “Perempuan memiliki peran strategis, baik sebagai individu, ibu, maupun anggota masyarakat. Karena itu, kami berkomitmen mendampingi pelaku usaha agar memiliki kompetensi yang mumpuni untuk mengembangkan diri sekaligus melesatkan usahanya,” tegasnya.

Pembicara pertama, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda Balai POM Tangsel, Clara Diana Setyawati menekankan aspek keamanan produk herbal. Standarisasi dinilai penting untuk memastikan konsistensi mutu, keamanan konsumsi, dan pemenuhan regulasi nasional maupun internasional. Prosesnya meliputi pengendalian bahan baku, penerapan cara produksi yang baik, hingga pengujian laboratorium untuk mendeteksi kontaminan. “Produk herbal yang memenuhi standar mutu akan lebih dipercaya konsumen dan punya peluang besar masuk pasar global,” jelasnya.

Selain paparan regulasi, workshop ini juga menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi. Peserta diajak memahami strategi riset, pengemasan modern, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran. Beberapa pelaku UMKM berbagi pengalaman sukses mereka dalam mengembangkan produk berbasis bahan alam dengan pendekatan ramah lingkungan serta branding lokal yang kuat.

Workshop ini juga menghadirkan Verifikatur pada Lembaga Pendamping Proses Produk Halal Wanita Islam (LP3H WI), Sani Arafah, yang menyoroti pentingnya sertifikasi halal sebagai kewajiban hukum bagi seluruh produk yang beredar di Indonesia sesuai Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.

Pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menyediakan program Sertifikat Halal Gratis (SEHATI) dan mekanisme self declare untuk UMK, sehingga pelaku usaha dapat mengurus sertifikasi dengan lebih mudah tanpa biaya. “Hal ini tidak hanya soal kepatuhan regulasi, tetapi juga peluang strategis untuk memperluas pasar dan meningkatkan kepercayaan konsumen,” paparnya.

Pembicara terakhir, Akbar Tri Kurniawan, Pengusaha Etawalin menekankan, bahwa dalam berbisnis proses dan keberanian sangat penting. Proses sangat penting untuk perencanaan dan eksekusi yang terstruktur, sementara keberanian diperlukan untuk mengambil tindakan, menghadapi risiko, dan berinovasi, meskipun keduanya perlu didukung oleh pengetahuan dan ketangguhan agar tidak hanya berhenti pada rencana.

“Keberanian harus diimbangi dengan perhitungan dan manajemen risiko yang baik, sedangkan proses yang terencana membantu meminimalisir ketidakpastian dan menjaga konsistensi usaha. Karena itu, dalam usaha perlu berproses jangan memikirkan untung dulu atau modal, yang paling utama keberanian untuk melangkah,” tandas Akbar.

Dengan terselenggaranya workshop ini, PP Wanita Islam berharap UMKM herbal tidak hanya bertahan di tengah persaingan pasar, tetapi mampu berkembang sebagai pemain utama di industri herbal nasional. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan pelaku usaha menjadi kunci melahirkan produk herbal lokal yang aman, halal, inovatif, dan berdaya saing tinggi. (is/gha/san/na)

Komentar

Komentar

Check Also

HIPMI Dorong Kerjasama Pengusaha Muda se-Jawa Barat.

bidik.co —  Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jabar mendorong kerjasama pengusaha muda pada acara ekspor, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.