bidik.co --- Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi untuk menjadi negara besar. Salah satu modalnya adalah jumlah penduduk nomor 4 (empat) terbesar di dunia, dengan penduduk sekitar 274 juta jiwa di tahun 2020. Namun demikian, dengan potensi yang besar tersebut, Indonesia harus dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang menyebabkan bangsa ini tidak dapat mengambil keuntungan dari semua anugerah tersebut. Pada usianya yang ke-74 tahun, Indonesia kalah bersaing dengan negara-negara lain dalam menghadapi globalisasi dan perubahan dunia. Dengan permasalahan-permasalahan tersebut, maka pentingnya kita menyiapkan generasi muda Indonesia dengan pendidikan karakter. Karakter perlu dididikkan kepada generasi muda, karena karakter tidak dimiliki oleh manusia sejak dia dilahirkan. ”Perlu dipahami bahwa karakter tidak dimiliki manusia sejak dia dilahirkan, tetapi dibentuk oleh proses panjang dimulai dari pemikiran, perkataan, perbuatan, kebiasaan yang terus menerus sepanjang umur, sehingga seseorang menjadikan dirinya sendiri dengan karakter unik yang dimilikinya,” tutur Anggota DPR RI dari Fraksi Partai GERINDRA, Sri Meliyana dalam Seminar Pendidikan Karakter dan Pelatihan Berbasis Kompetensi Bagi Generasi Muda Muara Enim, di Kabupaten Muara Enim, Kamis 9 Januari 2020. Anggota Komisi IX DPRRI yang membidangi masalah ketenagakerjaan dan kesehatan ini, periode sebelumnya adalah Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi masalah pendidikan, dengan mengutip apa yang pernah disampaikan oleh Bung Karno bahwa yang menentukan besar kecilnya suatu bangsa bukanlah seberapa luas wilayahnya dan seberapa banyak penduduknya, melainkan kekuatan tekad sebagai pancaran karakternya. ”Sehingga, apa pun yang dimiliki seseorang, kecantikan, kepintaran, keturunan, dan kekuasaan, tak bernilai jika seseorang tak bisa lagi dipercaya dan tak punya keteguhan sebagai ekspresi keburukan karakter,” tandas Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Provinsi Sumatera Selatan II tersebut. Begitu pentingnya karakter bagi masa depan bangsa, dengan mengutip kata-kata bekas Perdana Menteri Inggris, Margaret Thacher, Sri Meliyana mengatakan bahwa kita perlu memperhatikan pikiran kita, karena dia akan keluar menjadi ucapan kita. Selanjutnya ucapan kita akan menjadi kelakuan kita. ”Perhatikan kelakuan kita karena akan menjadi kebiasaan kita. Perhatikan kebiasaan kita, karena ia akan menjadi karakter kita. Perhatikan karakter kita, karena ia akan menentukan nasib kita. Sehingga, apa yang kita pikirkan, akan menentukan nasib kita,” tandasnya. Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Sumatera Selatan II, di antaranya Kabupaten Muara Enim, dalam acara tersebut Sri Meliyana juga membagikan SK penerima Program Indonesia Pintar (PIP) kepada siswa melalui kepala sekolah masing-masing. Untuk tahun 2019 Sri Meliyana telah memperjuangkan penerimaan PIP bagi siswa di Kabupaten Muara Enim sebanyak 1.478 siswa. Seminar pendidikan dan pelatihan ini dilaksanakan di Gedung Kesenian Kabupaten Muara Enim, dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Irwan Supmidi, mewakili Pelaksana Tugas Bupati Muara Enim, dihadiri oleh para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, pelajar, kalangan muda, serta tokoh masyarakat. Sebagai Nara Sumber, selain Sri Meliyana, juga hadir Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fattah Palembang, Umar Abdullah. (is)